Pembunuhan Gajah Bunta, Gubernur Aceh Buat Sayembara Cari Pelaku Berhadiah Rp 100 Juta
Kabar ini tentunya membuat geram banyak pihak mulai dari musisi, instansi yang terkait hingga pejabat daerah Aceh.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Pihak WWF Indonesia yang merupakan yayasan independen yang terdaftar sesuai hukum di Indonesia ini juga melakukan upaya yang serupa melalui akun Twitter-nya.
Melalui petisi yang sama seperti yang dibagikan oleh Tulus Company Indonesia, WWF Indonesia mengajak netizen serta masyarakat Indonesia untuk turut bergabung mengusut pembunuhan Bunta.
"Bantu #UsutPembunuhanBunta di http://bit.ly/UsutPembunuhanBunta …
@Campaign_ID Selamatkan Gajah Sumatera dari kepunahan! Serentak beraksi." kicau WWF Indonesia di akun Twitter.
Upaya serupa juga dilakukan oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf yang membuat sayembara mencari pembunuh Bunta dan akan menghadiahkan uang Rp 100 juta bagi yang bisa menangkap sang pelaku.
Sayembara ini diumumkan Irwandi Yusuf melalui akun Facebook pribadinya pada Rabu (13/6/2018).
"HADIAH Rp 100 JUTA DARI GUBERNUR ACEH
Bagi yang dapat memberikan informasi akurat yang dapat mengarahkan Aparat Penegak Hukum untuk menangkap PELAKU pembunuhan GAJAH jinak yang bernama BUNTA di Aceh Timur.
Yang ingin memberikan info akurat harap mengirimkannya ke E-Mail saya: albiruny@gmail.com
Kerahasiaan dijamin oleh Gubernur.
Kepada PELAKU diharapkan segera menyerahkan diri kepada yang berwenang atau akan ditangkap dengan resiko yang tidak dapat diperkirakan." tulis Irwandi Yusuf pada status Facebook-nya.
Tak berhenti sampai di situ, melansir dari Kompas.com pada Rabu (13/6/2018), BKSDA Provinsi Aceh juga akan menyediakan hadiah sebesar Rp 10 juta untuk pemberi informasi terkait pembunuhan Bunta.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BKSDA Provinsi Aceh, Sapto Aji Prabowo yang menyebutkan uang Rp 10 juta akan diberikan kepada siapapun pemberi informasi valid pelaku pembunuhan Bunta.
“Kami bersama mitra sediakan Rp 10 juta untuk informasi yang sahih terkait pelaku pembunuhan Bunta. Silakan sampaikan ke BKSDA Aceh, pemberi informasi akan dijamin kerahasiaannya,” sebut Sapto, Senin (11/6/2018).
Sapto sendiri juga menjelaskan bahwa Polres Aceh Timur dan Polda Aceh hingga kini terus mendalami pelaku pembunuhan Bunta.