Diperlakukan Begini oleh Ibu Tiri, Meso Ogah Pulang
Bocah yang disapa Mesi ini merupakan seorang pelajar kelas empat SDN Tembira Tesbatan, Amarasi, Kabupaten Kupang.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Metriana Kabnani (9) yang ditemukan warga di Transmart Kupang, Rabu (13/6/2018) tengah malam, berasal dari Tesbatan, Amarasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon CN Nugroho melalui Kapolsek Oebobo AKP Yulius Lau menyatakan, Metriana Kabnani setelah diinterogasi ketiga kali baru mengaku berasal dari Tesbatan, Amarasi, Kabupaten Kupang.
Yulius menerangkan, bocah yang disapa Mesi ini merupakan seorang pelajar kelas empat SDN Tembira Tesbatan, Amarasi, Kabupaten Kupang.
Pada hari Rabu malam, Mesi awalnya mengaku kalau ia berasal dari Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, yang dibawa oleh seorang ibu yang tidak ia kenal saat bermain di Bandara Frans Seda Maumere pada Selasa (12/6/2018) siang.
“Setelah dilakukan interogasi terhadap yang ketiga kalinya barulah korban mengaku kalau korban berasal dari Tesbatan Amarasi Kabupaten Kupang dan merupakan pelajar kelas empat di SDN Tembira, Tesbatan, Amarasi, Kabupaten Kupang,” jelasnya.
Baca: Dikenal Tertutup, Rika Sempat Cerita ke Ibu Tirinya Akan Dilamar Kekasihnya dengan Mahar Rp 20 Juta
Dari pengakuannya, Mesi ternyata memutuskan tidak pulang ke rumah orangtuanya di Raiston Tesbatan 1 karena takut terhadap ibu tirinya, BB, yang kerap memukul dan menganiaya dia.
Sebelum ditemukan pada Rabu tengah malam di Transmart Kupang, Mesi sempat tinggal sebulan di Hane bersama seorang kerabat yang ia temui dalam perjalanan ke Kefamenanu, Bet Usfinit.
Sebelum itu, Mesi juga sempat menginap di rumah seorang ibu yang tidak ia kenal di daerah Oesao Kupang, sebelum sang ibu mengantarnya di Pos Polisi Oesao.
Mesi menceritakan, ia memutuskan lari dari rumah karena kecewa dan merasa tersakiti setelah ayahnya, Melki Sedek Kabnani lebih membela mama tiri yang kerap menganiayannya ketimbang percaya pada apa yang ia adukan.
BB, sang ibu tiri yang dinikahi ayahnya sepeninggal kematian ibu kandungnya, menurut pengakuan Mesi, kerap berlaku kasar dan memukul bocah perempuan itu hingga luka jika tidak ada suaminya di rumah.
Sebaliknya, ketika Melki, ayahnya sedang berada di rumah, ibu tirinya akan memperlakukannya dengan baik.
Mesi, karena ingat pada ayahnya, sempat memutuskan untuk pulang ke rumah mereka di Raiston Tesbatan 1 setelah tinggal di Hane selama sebulan.
Bocah itu berani pulang sendirian menggunakan bis dan turun di daerah Walikota.
Ia kemudian naik angkutan kota (bemo) menuju Transmart untuk bermain.
Namun karena rasa takut terhadap mama tirinya begitu besar, niat kembali pun akhirnya ia urungkan.
Bahkan karena besarnya rasa takut pada ibu tirinya itu, keterangan kepada pihak kepolisian di Polsek Oebobo pun tidak ia ungkapkan dengan jujur sejak Rabu malam.
Orang tua Mesi, ketika dihubungi pihak kepolisian, juga mengakaui kalau anak mereka telah hilang selama sebulan.
Kini Mesi, oleh Polsek Oebobo, telah diantar dan berada dalam pendampingan P2TP2A Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang.