Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

325 Rumah Rusak Akibat Banjir Bandang yang Melanda Banyuwangi

Hujan tersebut menyebabkan longsor lereng disertai tumbangnya pohon-pohon di hutan di lereng Gunung Raung

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in 325 Rumah Rusak Akibat Banjir Bandang yang Melanda Banyuwangi
Dokumentasi BNPB
satu rumah di Banyuwangi hancur akibat terjangan banjir bandang 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Hujan deras turun di lereng Gunung Raung di wilayah Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur sejak Kamis (21/6/2018) pukul 21.00 WIB hingga Jumat pagi.

Hujan tersebut menyebabkan longsor lereng disertai tumbangnya pohon-pohon di hutan di lereng Gunung Raung.

Baca: Staquf: Islam Mampu Mendamaikan Palestina

"Material longsor dan kayu gelondongan menyumbat sungai dan aliran permukaan. Saat hujan terus berlangsung, akhirnya terjadi banjir bandang di sepanjang Sungai Badeng, Sungai Binau, dan Sungai Kumbo," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Kamis (21/6/2018).

Sutopo menjelaskan, banjir bandang menerjang tiga dusun  yaitu Dusun Garit, Karang Asem, dan Bangunrejo di Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur pada Jumat (22/6/2018) pukul 08.40 WIB. Banjir juga menerjang permukiman di Kecamatan Sanggon.

Data sementara dari BNPB, sebanyak 328 unit rumah rusak dengan rincian 23 unit rumah rusak berat, 80 unit rumah rusak sedang dan 225 unit rumah rusak ringan.

Diperkirakan jumlah kerusakan bertambah mengingat banjir bandang meninggalkan lumpur setinggi 1 meter menerjang permukiman. 

Sutopo menjelaskan, penanganan darurat masih dilakukan aparat dari dari TNI, Polri, BPBD, Dinsos dan relawan tiba di lokasi kejadian dengan membawa peralatan lengkap, seperti perahu karet, pelampung, dan lainnya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, tiga alat berat segera tiba di lokasi terdampak satu jam setelah kaji cepat lapangan.

"Eskavator tadi digunakan untuk mengangkat material balok kayu yang menyumbat aliran Sungai Badeng di sekitar jembatan," katanya.

BPBD setempat melaporkan banjir surut sekitar pukul 11.00 WIB. Posko tanggap darurat, dapur umum dan pos kesehatan sudah didirikan.

"Masyarakat yang dibantu berbagai pihak bergotong royong melakukan pembersihan lingkungan," tuturnya.

Pascabanjir, BPBD masih melakukan penilaian kerusakan. Menurut BPBD, banjir bandang akibat luapan Sungai Badeng telah terjadi 2 kali sepanjang tahun ini yang pertama pada (15/5/2018) dan kedua pada hari ini.

Baca: Wiranto Sebut Vonis Hakim kepada Aman Abdurrahman Tak Perlu Ditanggapi

Di samping itu, bencana banjir bandang tersebut disebabkan adanya longsor di kawasan lereng Gunung Raung di Kecamatan Songgon, sehingga pada saat terjadi hujan lebat material berupa balok kayu terseret atau terbawa arus hingga ke hilir sungai dan menyumbat aliran sungai mengakibatkan air meluap ke pemukiman warga.

Hingga kini terdapat 30 KK atau 150 jiwa untuk sementara diungsikan di pos penampungan yang berada di Balai desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas