ABJ Minta Audit Total Terhadap Armada dan Bangun Galangan di Danau Toba
Johnson juga meminta kementerian dan lembaga terkait dengan penanganan kebencanaan di kawasan Danau Toba juga diaudit.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Arus Bawah Jokowi (ABJ) bidang Kelautan dan Maritim, Johnson W. Sutjipto meminta Kementerian Perhubungan untuk mengaudit seluruh kapal yang beroperasi di Danau Toba.
Audit tidak hanya menyangkut sisi teknis dan kelaikan kapal, tetapi juga mencakup peralatan keselamatan seperti life jacket, life boat, ship management hingga kompetensi sumber daya manusia (SDM).
Audit tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki management dan operasional moda tranportasi di Danau Toba agar musibah tenggelamnya kapal motor Sinar Bangun tidak terulang kembali.
“Segera audit seluruh kapal di Danau Toba untuk memastikan kapal yang beroperasi memenuhi sisi kelaikan dan keselamatan dan orang-orang yang mengoperasikan kapal juga memenuhi kriteria kompetensi,” kata Johnson, Jumat (22/6/2018).
Johnson juga meminta kementerian dan lembaga terkait dengan penanganan kebencanaan di kawasan Danau Toba juga diaudit. “Jangan sampai ketika musibah terjadi lagi, tim yang bertanggung jawab terhadap penanganan kebencanaan tidak siap saat bencana terjadi,” ujarnya.
Johnson meyakini musibah tenggelamnya kapal Sinar Bangun dapat dihindari jika Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut rutin melakukan audit terhadap armada serta melakukan simulasi penanganan bencana yang melibatkan banyak pihak terkait.
Selain itu, katanya, korban dapat diminimalisir jika lembaga atau badan yang bertanggung jawab terhadap kebencanaan di Danau Toba, lebih siap dalam menangani bencana yang terjadi. “Musibah ini bisa kita jadikan momentum untuk memberbaiki infrastruktur keselamatan transportasi perairan di seluruh Indonesia, khsusnya di Danau Toba,” katanya.
Johnson juga meminta Pemerintah untuk membangun galangan kapal di Danau Toba supaya kegiatan perawatan kapal dapat dilaksanakan sesuai dengan regulasi pengedokan. ”Ada puluhan kapal di Danau Toba, tetapi tidak ada satu pun galangan. Ini memprihatinkan,” ujarnya.
DPP ABJ juga menyampaikan dukungannya terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai musibah KM Sinar Bangun.
Pernyataan Presiden berisi antara lain atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, Presiden menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia dalam musibah tersebut.
Kemudian terhadap korban yang hilang, Presiden meminta Basarnas, TNI, Polri, dan BNPB untuk secepatnya segera menemukan dan menyelamatkan korban. Keempat disebutkan bahwa musibah ini merupakan pelajaran bagi kita semua untuk selalu hati-hati dan waspada.
Adapun kepada semua pemilik kapal, diminta untuk mematuhi semua peraturan yang ada, utamakan keselamatan penumpang, serta ikuti petunjuk dan arahan dari BMKG mengenai prakiraan dan potensi adanya cuaca buruk.
Presiden juga meminta kepada Kemenhub dan Dinas Perhubungan di daerah rutin melakukan pengecekan secara berkala terhadap kapal-kapal yang beroperasi di Danau Toba demi keamanan dan keselamatan penumpang.
Selain itu, Pemerintah akan memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia dan menjamin biaya perawatan untuk yang memerlukan perawatan.
Terakhir, Jokowi meminta kasus seperti ini jangan sampai terulang lagi dan saya telah memerintahkan kepada Menteri Perhubungan untuk mengevaluasi seluruh standar keselamatan bagi angkutan penyeberangan.