SMRC: Pilkada Jabar Sangat Ketat
Direktur Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojuddin Abbas, mengatakan ada temuan menarik yang dihasilkan pihaknya
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru terkait pemungutan suara Gubernur Jawa Barat dalam Pilkada serentak pada 27 Juni mendatang
Dari pemaparan survei dengan simulasi kertas suara pada survei 21 Mei - 1 Juni, pasangan M Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (RINDU) mendapat dukungan terbesar, 43,1 persen.
Baca: Ridwan Kamil Yakin Menang di Pilkada Jawa Barat
Disusul Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 34,1 persen; Sudrajat-Ahmad Syaikhu 7,9 persen; dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan 6,5 persen.
Direktur Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojuddin Abbas, mengatakan ada temuan menarik yang dihasilkan pihaknya.
Ia menuturkan suara responden yang mendukung pasangan RINDU melemah sedangkan suara untuk duo DM, mengalami kenaikan.
"Jabar ini ada kemungkinan sangat ketat dan disisa seminggu pemungutan, kinerja tim pemenangan, kemampuan basis akan menentukan siapa yang keluar," tutur dia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/6/2018).
Sebab pelemahan suara, ujar Sirojuddin, adalah penguatan basis-basis pendukung yang dilakukan pasangan HASANAH maupun ASYIK.
"Saya kira bukan karena faktor kualitas personal, kualitas leadership, maupun sosialisasi. Tetapi Sudrajat maupun Hasanah yang mulai menggarap basis-basis pendukungnya," ujar Sirojuddin.
Sebelumnya; SMRC telah mengadakan survei Pilkada Jabar sebanyak 2.
Pada survei bulan Februari 2018, RINDU mendapat suara responden 47,2 persen, DUO DM 35,3 persen, ASYIK 5,4 persen, HASANAH 1,2 persen.
Sementara, survei bulan Maret 2018, RINDU mendapat suara responden 43,7 persen, DUO DM 30,7 persen, ASYIK 4,6 persen, HASANAH 2,8 persen.
Baca: Hakim Uraikan Cara Aman Abdurrahman Mengajak Pengikutnya Melakukan Aksi Amaliyah
Meski demikian, saat ditanyai kemungkinan ada kejutan pemenangan dari pasangan lain, karena serangan fajar, ia menuturkan sangat kecil terjadi.
"Saya kira sangat kecil kemungkinan pihak-pihak yang berlaku curang bisa melakuka serangan itu, akan banyak pengawasan masing-masing tim sukses calon yang bekerja di basisnya sehingga resiko optimis bisa dihindari," ungkap Sirojuddin.