Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penderita Penyakit Katarak di Bali Capai 56 Ribu Orang

dr Ketut Suarjaya mengatakan, penyakit katarak rentan menyerang mereka yang hidup di kampung-kampung pesisir sebab pengaruh sinar matahari.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Penderita Penyakit Katarak di Bali Capai 56 Ribu Orang
TRIBUN/HO
Dokter dan staf medis lainnya melakukan operasi katarak di RS Baznas Jakarta, Rabu (11/4/2018). Sebanyak 45 orang mengikuti acara operasi katarak gratis yang digelar oleh PT Bahana TCW Investment Management. TRIBUNNEWS/HO 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Penderita penyakit katarak di Bali masih menunjukkan angka yang tinggi.

Hingga saat ini jumlah penderita katarak mencapai 56 ribu.

Dari jumlah tersebut, umumnya gejala katarak banyak menjangkiti penderita usia tua dan terutama pada mereka yang hidup di pesisir dan bekerja sebagai nelayan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya mengatakan, penyakit ini rentan menyerang mereka yang hidup di kampung-kampung pesisir sebab pengaruh sinar matahari.

"Penderita katarak masih cukup banyak di Bali, terutama pada warga pesisir. Pengaruh sinar matahari yang semakin memanas, kemudian debu yang terkena di mata kita. Awal katarak bermula dari sana," jelasnya, Sabtu (23/6/2018).

Pasien katarak, terang dia, hanya bisa dilakukan pengobatan melalui operasi.

Namun, operasi yang dilakukan di seluruh rumah sakit di Bali hanya bisa dilakukan untuk 5 ribu orang di setiap tahunnya.

Berita Rekomendasi

Sebab itu, sejumlah program dilakukan untuk membebaskan Bali dari penyakit Katarak.

"Salah satunya dengan melakukan upaya operasi gratis dengan melakukan kerjasama dengan sejumlah instansi," kata Suarjaya.

Di Bali pada tahun 2017 tercatat telah melakukan 6.800 operasi katarak.

Baca: Maria Setia Menunggu di Tepi Danau Toba, Berharap Jenazah Suaminya Muncul ke Permukaan

Selain itu, program penemuan dini katarak juga terus digetolkan kepada sumber daya manusia yang ada di Puskesmas.

"Kami memang terus melatih SDM puskesmas dalam pemahaman yang lebih baik tentang katarak, agar upaya penemuan dini terus digencarkan. Dari 120 puskesmas yang ada, masing-masing puskesmas ditarget dapat 2 kasus tiap bulannya, selain harus datang langsung ke rumah sakit," tuturnya.

Dengan adanya gerakan sinergis dari semua pihak ini kata dia dimungkinkan jumlah masyarakat buta katarak yang datang ke rumah sakit untuk dioperasi bisa mengalami peningkatan yang akan berefek pada penurunan angka kebutaan di Bali.

"Target 2030 dari pemerintah pusat, kita bisa bebas dari buta katarak," jelasnya.

Pekan Depan Ada Operasi Massal
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya mengatakan pada tanggal 30 Juni 2018, Dinkes Provinsi Bali akan melakukan operasi katarak massal yang bekerjasama dengan kejaksaan.

Operasi gratis tersebut kata Suarjaya akan digelar di kantor Kejati Badung, dekat terminal Mengwi.

“Kami adakan kerjasama dengan lintas instansi. Bagi penderita katarak yang ingin melakukan operasi, tidak ada syarat apapun dan gratis,” terangnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas