Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Ketua DPRD Kota Malang Arief Wicaksono Divonis 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 200 Juta

Hakim Pengadilan Tipikor Surabaya menjatuhkan hukuman penjara selama lima tahun kepada mantan Ketua DPRD Kota Malang Moch Arief Wicaksono.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mantan Ketua DPRD Kota Malang Arief Wicaksono Divonis 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 200 Juta
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Mantan Ketua DPRD Malang Mochamad Arief Wicaksono (kiri) keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, usai menjalani pemeriksaan, Rabu (20/12/2017). Mochamad Arief Wicaksono menjalani pemeriksaan lanjutan terkait kasus dugaan suap pembahasan APBDP pemerintah Kota Malang tahun 2015. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya menjatuhkan hukuman penjara selama lima tahun kepada mantan Ketua DPRD Kota Malang Moch Arief Wicaksono.

Majelis hakim menilai Arief Wicaksono terbukti melanggar pasal 12 huruf a tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, sebagaimana dakwaan primer yang diajukan oleh jaksa penuntut umum dari KPK.

Vonis tersebut dibacakan majelis hakim yang diketuai Hakim Unggul Warsito dalam sidang di Pengadilan Tipikor yang berada di Jalan Juanda Sidoarjo, Selasa (26/6/2018).

"Mengadili, menjatuhkan hukuman penjara selama lima tahun dan denda sebesar Rp 200 juta dengan ketentuan jika tidak dibayar harus diganti dengan hukuman selama dua bulan," kata hakim Unggul membaca amar putusannya.

Baca: Sang Istri Sedih MM Ditangkap Densus, Tetangga Beri Bantuan Makanan untuk 4 Anaknya

Tak hanya itu, dalam sidang ini majelis hakim juga menjatuhkan hukuman tambahan berupa pencabutan hak politik bagi terdakwa Arief Wicaksono. Yakni pencabutan hak dipilih selama dua tahun.

"Menjatuhkan hukuman tambahan berupa pencabutan hak dipilih selama dua tahun, terhitung sejak terdakwa selesai menjalani masa hukumannya," lanjut Unggul.

Vonis yang dijatuhkan oleh majelis hakim terbilang lebih rendah dibanding tuntutan dari jaksa penuntut umum KPK.

Berita Rekomendasi

Dalam sidang sebelumnya meminta hakim menghukum terdakwa dengan hukuman penjara selama tujuh tahun, denda Rp 600 juta subsidair 6 bulan kurungan, dan hukuman tambahan berupa pencabutan hak politik selama lima tahun.

Usai mendengar putusan hakim, Jaksa Penuntut Umum dari KPK maupun terdakwa dan kuasa hukumnya kompak menyatakan pikir-pikir saat ditanya hakim.

Mereka memilih memanfaatkan waktu tujuh hari untuk memutuskan menerima atau banding atas putusan ini.

Baca: Dana Perjuangan Prabowo Terkumpul Rp 296 Juta, Penyumbang Terbesar Rp 15 Juta, Terendah Rp 1.000

Kendati demikian, ditemui usai sidang, Jaksa KPK, Krisna Anto Wibowo, menyatakan bahwa putusan hakim tersebut sudah memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat.

"Dakwaan primer terbukti, dan kami rasa putusan itu sudah sesuai dengan rasa keadilan bagi masyarakat," jawab jaksa Krisna.

Menurut Krisna, dalam putusannya majelis hakim juga sudah mempertimbangkan berbagai hal, utamanya fakta-fakta dalam persidangan.

Termasuk pertimbangan meringankan berdasar permohonan terdakwa, serta pertimbangan memberatkan sebagaimana dakwaan dan tuntutan jaksa, semua dirasa telah dipertimbangkan oleh hakim.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas