Warga di Sekitar Lereng Gunung Agung Kembali Rasakan Gempa Berskala Kecil
Warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Agung belakangan ini kembali merasakan gempa.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Agung belakangan ini kembali merasakan gempa.
Gempa terjadi akibat meningkatnya aktivitas Maha Giri Tohlangkir sejak pertengahan bulan ini.
Namun skalanya lebih kecil dibanding dengan gempa-gempa yang terjadi sebelumnya.
Gempa terasa di Kecamatan Selat, Rendang, Kubu, Bebandem, dan Kecamatan Abang.
Seorang warga asal Jungutan, Kecamatan Bebandem, I Nengah Sumidiarsa mengatakan, gempa kecil sering dirasakan masyarakat lereng Gunung Agung.
"Beberapa hari sampai empat kali terasa gempa, tapi kecil. Namun warga tidak khawatir dengan gempa-gempa tersebut," kata Sumidiarsa saat dijumpai di Pasar Bebandem, Senin (25/6/2018).
Baca: Dana Perjuangan Prabowo Terkumpul Rp 296 Juta, Penyumbang Terbesar Rp 15 Juta, Terendah Rp 1.000
Sejak status Tohlangkir diturunkan dari level IV (Awas) jadi level III (Siaga), gempa sudah jarang terasa.
Warga kembali merasakan gempa sejak pertengahan bulan Juni 2018.
Suara gemuruh kadang terdengar meski jarang.
Kendati aktivitas Gunung Agung mengalami peningkatan, warga masih tetap beraktivitas seperti biasanya.
Ketua Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung, I Gede Pawana, membenarkan hal tersebut.
Pasebaya sempat mendapat informasi dari beberapa warga di lereng Gunung Agung yang merasakan gempa.
"Kami belum mendengar ada warga yang resah karena gempa. Sampai hari ini (kemarin) belum ada informasi yang masuk ke frekuensi Pasebaya. Daerah di lereng gunung masih aman," ujar Pawana.
Baca: Sri Sultan Tegaskan Daerah Prambanan tak Boleh Dilewati Proyek Jalan Tol Solo-Jogja
Ia tetap melakukan mitigasi ke 28 desa yang terkena dampak saat gunung berstatus Awas.