Ditahan KPK, Pasangan Sahri Mulyo - Maryoto Birowo Menang Mutlak di Pilkada Tulungagung
Sahto unggul sekitar 60 persen. Data ini sinkron dengan hitungan versi KPU, yang bisa diakses lewat aplikasi Android yang sudah diluncurkan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Bendahara Tim Pemenangan Syahri Mulyo-Maryoto Birowo (sahto), Heru Santoso mengatakan, versi real count DPC PDIP memastikan kemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati Tulungagung ini.
Menurtu Heru, pihaknya mengumpulkan data berdasarkan formulir C1 di setiap TPS.
Hingga pukul 19.30 WIB, data formulir C1 yang masuk sebesar 70 persen.
Dari data tersebut Sahto unggul sekitar 60 persen.
Data ini sinkron dengan hitungan versi KPU, yang bisa diakses lewat aplikasi Android yang sudah diluncurkan.
"Dasar kami adalah data C1 yang dikirim setiap saksi lewat WA (Whatsapp)," terang Heru Santoso, Rabu (27/9/2018).
Data C1 itu kemudian direkap secara manual oleh tim data.
Lanjut Heru, meski ada 30 persen data yang belum masuk, namun diyakini tidak akan mengubah kemenangan Sahto.
"Tugas kami sekarang adalah mengawal kemenangan ini, agar tidak ada peluang digugat," tambah Heru.
Mengirimkan foto formulir C1 adalah upaya mengawal kemenangan Sahto.
Nantinya formulir C1 fisik akan diserahkan ke Tim Pemenangan, untuk dijadikan bukti jika sewaktu-waktu ada gugatan.
Kemenangan pasangan Sahto ini dianggap istimewa, karena saat ini Syahri masih dalam penahanan KPK.
Syahri ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, dalam perkara dugaan suap proyek fisik di Tulungagung.
Pasangan Sahto diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Nasdem.
Sementara lawannya, pasangan Margiono-Eko Prisdianto diusung 9 partai, yaitu Golkar, PPP, Gerindra, PBB, PKS, PKB, Hanura, Demokrat dan PAN.
