Komplotan Ini Membobol Brankas di Sleman Hanya Pakai Peralatan Tukang Bangunan
Seorang dari komplotan spesialis pembobol brankas yakni Burhan (28), warga Kota Makassar, mengakui bahwa ia bersama komplotannya membobol brankas
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang dari komplotan spesialis pembobol brankas yakni Burhan (28), warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan mengakui bahwa ia bersama komplotannya membobol brankas dengan peralatan tukang yang sengaja dibawa dari tempat asalnya.
Dalam menjalankan aksinya, komplotan ini saling berbagi tugas dan membutuhkan waktu puluhan menit untuk membobol brankas.
"Saya yang bertugas mengawasi di luar, kalau cara mbobolnya dengan merusak gembok. Jadi langsung congkel saja secara paksa pakai peralatan itu (Tukang) sampai kebuka brankasnya, untuk waktu yang diperlukan sekitar satu jam," katanya, Kamis (28/6/2018).
Menurut Burhan, ia bersama komplotannya datang ke Yogyakarta menggunakan pesawat terbang, dan selama di Yogyakarta menginap di sebuah hotel daerah Dagen, Sosromenduran, Gedongtengen, Kota Yogyakarta.
"Untuk alat-alatnya bawa dari Makassar saat berangkat, kalau ditanyai petugas bandara ya dijawab mau kerja bangunan," ucapnya.
Lebih lanjut, komplotannya memang sengaja membobol brankas setelah sebelumnya pernah beraksi di daerah lain.
Selain itu, karena hasil yang diperoleh dirasa besar membuat ia bersama teman-temannya berkeinginan melakukan aksinya lagi.
"Pernah di Surabaya itu dapat Rp100 juta. Setelah dapat lalu pulang kampung dan baru ke Yogya. Di Yogya baru dua kali (membobol) sama ini," ujarnya.
Disinggung mengenai motif melakukan hal tersebut, Burhan mengakui membutuhkan uang lebih untuk diberikan kepada keluarganya di Kampung.
Selain itu, Burhan juga mengakui bahwa pernah berurusan dengan hukum sebelum tertangkap oleh jajaran Unit Reskrim Polsek Depok Timur.
"Uangnya untuk biaya anak karena masuk Rumah Sakit, jadi kalau selesai (Beraksi) nanti kembali ke kampung ngasih uang dan pergi lagi. Sebelumnya pernah dihukum sekali," pungkasnya. (*)