Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kawasan Kaki Gunung Sopotan Minahasa Jadi Penyangga Cabai dan Bawang Merah

Pasalnya, hamparan tanah yang subur di kabupaten ini mendukung untuk pengembangan tanaman hortikultura tersebut.

Editor: Content Writer
zoom-in Kawasan Kaki Gunung Sopotan Minahasa Jadi Penyangga Cabai dan Bawang Merah
dok. Kementan
Wilayah kaki Gunung Sopotan memiliki potensi pengembangan tanaman cabai dan bawang merah. 

Menurut Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Prihasto Setyanto, alokasi APBN di Kabupaten Minahasa pada 3 tahun terakhir yaitu untuk cabai rawit 190 Ha dan bawang merah 255 Ha.

Selain di Kabupaten Minahasa, dana APBN pada 3 tahun terakhir juga dialokasikan di Kota Tomohon yaitu untuk cabai rawit 110 Ha dan Cabai besar 60 Ha.

“Kami berharap dengan adanya sentuhan APBN mampu mendorong pengembangan kawasan cabai dan bawang merah sehingga Minahasa mampu menjadi penyangga cabai dan bawang merah di Sulawesi Utara," tegasnya.

Dengan melimpahnya produksi cabai dan bawang merah di Minahasa, membuat harga kedua komoditas yang sering menyebabkan inflasi tersebut tetap aman dan stabil.

Terpantau pada tanggal 6 Juli 2018 harga cabai merah keriting di tingkat petani sebesar Rp 20 ribu per kg, sama dengan harga bawang merah yang juga sebesar Rp 20 ribu per kg.

Salah satu petani cabai dan bawang merah di Minahasa mengungkapkan, ketersediaan cabai dan bawang merah di Minahasa Selatan tercukupi.

Bahkan pada saat Idul Fitri lalu, harga cabai dan bawang merah tetap stabil tidak mengalami kenaikan. H-1 lebaran, harga cabai merah keriting berada pada Rp 15 ribu, sedangkan harga bawang merah tetap stabil Rp 20 ribu.

BERITA TERKAIT

“Kami berusaha mengatur pola tanam cabai dan bawang merah agar pasokan kedua komoditas tersebut selalu tersedia sepanjang tahun sehingga harganya selalu stabil," pungkasnya.

Menurut Dicky, Ketua Kelompok Tani Berkat Anugerah di Kelurahan Tataran Dua Kec Tondano selatan, kelompok binaan kami mengembangkan aneka cabai dan bawang seluas 20 Ha.

Bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi Sulut dalam mengoptimalkan alsin dalam rangka pembukaan lahan.

Cabai ditanam dengan sistem tugal tanam langsung, sebagian lahan juga disiapkan untuk pertanaman bawang putih dan bawang merah karena kondisi agroklimatnya sangat cocok.

"Harga aneka cabai : CRM 40 rb, cabai merah keriting 20 ribu, bawang merah 20 ribu : Kami siap menyangga pasokan dan ketersediaan aneka cabai dan bawang merah untuk wilayah Sulawesi Utara," ungkapnya.

Hal senada dikatakan Boby Muaya, Ketua Kelompok Revolusi Mental Desa Toire Kecamatan Tompasa Barat.

"Kelompok binaan kami mengembangkan Varietas Lassuna lokal dan Super Philips, rata rata produktivitas 12 ton/ha. Adapun lokasi perluasan areal tanam Bawang putih di wilayah kami bisa mencapai 200 Ha. Khusus untuk komoditas bawang merah dan tomat yang kami kembangkan pasarnya lokal dan bahkan untuk memasok Ternate, Sorong dan Manokwari," ujarnya.

Jemmy kaligis, Ketua Kelompok Tani Kerja Fungsional Desa Toure Kecamatan Tompasa Barat, menanam cabai merah keriting umur 1.5 bulan varietas TM 99. Panen rata rata 16 kali panen, dengan tujuan pasar untuk pemenuhan kebutuhan Ternate dan Kabupaten Sorong. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas