Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengintip Penangkaran Buaya Milik Fatah Arif Suyanto di Desa Dawuhan Kulon Banyumas

Setiap kali Arif melempar umpan daging ayam ke kolam, buaya-buaya ini adu cepat untuk menyambar.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengintip Penangkaran Buaya Milik Fatah Arif Suyanto di Desa Dawuhan Kulon Banyumas
Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
Buaya-buaya di penangkaran milik Arif Suyanto Desa Dawuhan Kulon Banyumas. TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI 

Seperti namanya, Guntur bak gelegar petir yang menakutkan.

Buaya-buaya lain dibuat tak berkutik di hadapannya karena kekuatan tak imbang.

Akhirnya, Guntur diisolasi atau dipisahkan dengan buaya lain agar kondusifitas kandang terjaga.

Kini Guntur menempati sebuah kandang tersendiri. Ia hanya ditemani seekor buaya lain yang dianggap cocok menemaninya.

Sifat buaya itu lebih banyak mengalah sehingga tak memancing pertengkaran.

Buaya itu memilih makan belakangan, jika Guntur tak menyentuh makanan itu.

"Cocoknya dengan ini, kalau dicampur buaya lain gak cocok, pasti ditengkari," katanya.

Berita Rekomendasi

Namun di luar kegarangannya, ada ruang hampa di kehidupan buaya tersebut.

Guntur tetaplah buaya betina yang pastinya merindukan kehadiran pejantan tangguh.

Baca: Iswandi Bawa Celurit ke Ruang Pengadilan Agama Agar Istrinya Tak Marah-marah saat Sidang Cerai

Terlebih usianya sudah cukup matang, lebih dari 23 tahun.

Secara biologis, Guntur siap kawin dan beranak. Tetapi kesangarannya justru membuatnya sulit menemukan jodoh.

Guntur belum menemukan pejantan yang lebih tangguh darinya.

Semua pejantan di penangkaran terlalu lemah dan tak mampu mengimbangi kekuatannya.

Arif pernah berusaha menyatukan Guntur dengan buaya jantan yang dicampur dalam satu kolam.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas