Warga Minta RS Reysa Permata Dibuka Agar Bisa Beri Layanan Kesehatan
Tokoh masyarakat Desa Cikedung Lor berharap rumah sakit segera dibuka kembali untuk kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Warga Desa Cikedung Lor, Indramayu meminta RS Reysa Permata yang tidak beroperasi sejak pemiliknya ditangkap KPK beroperasi kembali.
Saat ini status RS disita negara sejak 2016 lalu setelah sang pemilik, Rohadi seorang panitera pengganti terkena kasus suap.
Rohadi sudah mengiklaskan keberadaan rumah sakit ini..
Menurut Nahdudin Islami, tokoh masyarakat Desa Cikedung Lor berharap rumah sakit segera dibuka kembali untuk kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.
Penyebabnya kondisi geografis yang luas dan jumlah penduduk padat membuat warga dan tokoh masyarakat minta segera dibuka kembali RS Reysa.
“Kami sangat membutuhkan rumah sakit, karena kalau harus ke Indramayu, harus menempuh jarak sekitar 30 kilometer,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (9/7/2018).
Pemerintah daerah terkait Dinas kesehatan setempatlah yang harus segera mengambil tindakan.
"Sangat di sayangkan, keberadaan rumah sakit yang sebelumnya berfungsi normal, harus di tutup,"katanya.
Keberadaan rumah sakit sangat di harapkan warga setempat, selain memudahkan warga untuk kebutuhan berobat juga bisa menyerap kebutuhan tenaga kerja lokal.
RS milik Rohadi itu bernama RS Reysa Permata yang masuk dalam RS kelas dan memiliki tiga bangunan utama.
Rohadi sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus menerima hadiah atau janji untuk mengurus vonis terdakwa pedangdut Saipul Jamil di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.