'Anak Saya Sampai Mau Bunuh Diri Karena Tak Diterima di Sekolah Itu'
Alasan pihak sekolah, katanya, kuota yang diterima hanya 325, namun yang daftar membeludak.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sejumlah orang tua murid dari Batuaji mendatangi kantor DPRD Kota Batam, Rabu (11/7/2018).
Kedatangan mereka bertujuan untuk menyampaikan kekesalan mereka karena anak-anak mereka tidak diterima di sekolah zonasi yang sudah ditentukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam.
Seorang orang tua murid, Wanyani, warga Genta 1 mengatakan puterinya tak bisa masuk ke sekolah zonasi, yaitu SMPN 11 Batam dan SMPN 5.
Alasan pihak sekolah, katanya, kuota yang diterima hanya 325, namun yang daftar membeludak.
"Alasan sekolah tidak punya tempatlah, kurang gurulah, masuk bina lingkungan kita tak dapat. Padahal saya tinggal pas di depan sekolah,"kata Wanyani dengan suara tinggi.
Baca: Pembunuh Budianto Ditangkap, Mengaku Sempat Berhubungan Sesama Jenis Sebelum Dieksekusi
Berbeda halnya dengan Nova, yang juga ikut ke DPRD Batam.
Dia mengaku anaknya diterima di sekolah pilihan ke-2 yang letaknya jauh dari lokasi rumah. Padahal dia ingin anaknya diterima di sekolah yang dekat rumah tapi justru ditolak karena nilai anaknya tidak mencukupi.
Yang lebih menyedihkan lagi, kata Nova, anaknya sampai ingin bunuh diri.
"Anak saya sampai mau bunuh diri karena tidak diterima di sekolah itu. Yang diutamakan nilai yang tinggi," katanya.
Padahal, lanjutnya, pihak kelurahan mengatakan pasti masuk karena sekolah pilihan pertama itupun masuk ke zonasinya, ternyata tidak begitu.
"Iya kak, saya tak diterima di sekolah pilihan pertama," ujar Friska, anak Nova yang ikut juga ke Gedung DPRD Batam.
Pantauan TRIBUNBATAM.id, anggota Komisi IV DPRD Kota Batam Safari Ramadan tampak menemui belasan orang tua siswa tersebut.
Warga akan diterima oleh Komisi IV DPRD Kota Batam. (Roma Uly Sianturi)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul 'Anak Saya Sampai Mau Bunuh Diri karena Tidak Diterima di Sekolah Itu',