Suhu Dingin Esktrim, Peternak Ayam di Sleman Mengeluh Ayamnya Banyak yang Mati
Danang menyebutkan, selama seminggu terakhir, karena suhu terlalu dingin membuat ayamnya yang sebelumnya sehat tiba-tiba saja mati karena kedinginan.
Editor: Sugiyarto
Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Siti Umaiyah
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Memasuki musim kemarau, kematian ayam mengalami peningkatan karena suhu udara yang turun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Danang Gunadi (38) selaku peternak ayam broiler yang berada di Segotirto, Berbah, Sleman yang ditemui Tribunjogja.com pada Jumat (13/7/2018).
Danang menyebutkan, selama seminggu terakhir, karena suhu terlalu dingin membuat ayamnya yang sebelumnya sehat tiba-tiba saja mati karena kedinginan.
"Lebih meningkat dibanding hari biasa, kekebalan ayam berkurang. Seminggu terakhir meningkat dibandingkan hari biasa. Ayam yang sebelumnya sehat tahu-tahu paginya sudah mati. Ini memang siklus tahunan," terangnya.
Karena suhu dingin tersebut menyebabkan daya tahan ayam berkurang dan mudah terkena penyakit pilek.
Hal tersebut membuat peternak harus ektra dalam merawat ayam-ayamnya ketika tiba musim kemarau.
"Kalau dingin seperti ini mudah terkena malaria maupun pilek. Penanganan harus ektra dibandingkan sebelumnya. Biasanya dikasih jamu herbal, seperti kunir dan gula jawa dalam makanannya saat malam. Kalau sudah besar kan tidak dipanasi lagi," terangnya.
Jika kondisi tersebut tidak langsung ditangani, maka akan cepat menular ke ayam yang lainnya.
"Kalau tidak langsung di obati menular. Sebab tempat makan dan minumnya sama. Ya memang penanganannya nambah biaya. Kalau untuk panen 35 hari sekali," terangnya.
Dia menyebutkan, ketika musim dingin seperti ini untuk penanganan relatif mudah yang masih Day Old Chicken (DOC) dibandingkan dengan ayam yang sudah besar.
"Sejauh ini stok 6.500 ayam secara keseluruhan. Saya stok daging ayam saja. Musim seperti ini penanganan enak yang masih kecil. Kalau kecil dipanasi kan masih bisa. Kalau semakin besar butuh oksigen yang banyak, sedangkan malamnya dingin," terangnya.
Heru Saptono, selaku Kepala DP3 mengimbau para peternak untuk menambah asupan vitamin agar daya tahan ayam meningkat.
Dia mengatakan, terkait musim kemarau dimungkinkan suhu dingin akan sampai pada bulan September.
"Kemungkinan sampai bulan September itu suhu dingin. Kita himbau agar peternak menyuntikan vitamin sehingga daya tahan ayam meningkat," katanya.
Sejauh ini, Heru menyebutkan DP3 telah melakukan sosialisasi pada peternak mengenai bagaimana penanganan peternakan ayam.
"Kita kumpulkan mereka di Turi, untuk membuat pakan alternatif yang tidak berbau sehingga bisa mengurangi bahaya sanitasi. Kita sudah lakukan sosialisasi," katanya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.