Suami Istri Gagal Meledakkan Bom Panci di Mapolres Indramayu
Dua orang yang berboncengan sepeda motor menerobos masuk ke Polres Indramayu, namun gagal meledakkan bom panci.
Editor: Dewi Agustina
Dalam kesempatan itu, Agung didampingi Kapolres Indramayu, AKBP Arif Fajarudin.
Petugas menunjukkan sejumlah barang bukti yang diamankan, di antaranya panci yang digunakan sebagai bom, pemicu bom dari serat jagung, sampel darah kedua pelaku, satu unit motor, dan lainnya.
"Bomnya sendiri kategori low explosion, dibuat dari black powder dan paku," kata Agung Budi Maryoto.
Dalam operasi penangkapan terduga teroris, Densus 88 meringkus sedikitnya tujuh orang di sejumlah wilayah di Kabupaten Indramayu.
"Diamankan dari kemarin sampai hari ini di lokasi berbeda," kata Kapolda Jabar.
Ia mengatakan tujuh terduga teroris itu berinisial RS, AS, II, MN, MK, GL, dan AN.
"Keduanya (pasangan suami istri GL dan AN) juga sudah diamankan Densus 88," ujar Agung Budi Maryoto.
Kapolda menduga ketujuh terduga teroris itu berkaitan dengan aksi bom bunuh diri di Surabaya dan kerusuhan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Densus 88 Antiteror telah menggeledah dua rumah di Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Minggu.
Dua rumah itu milik GL dan MK yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual kue di pasar.
"Tadi sebelum petugas melakukan penggeledahan, izin dulu ke kami," ujar Tarli, Ketua RW 26, Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang.
Namun Tarli mengaku tak mengetahui apakah GL dan MK terkait kasus pelemparan bom panci di Polres Indramayu.
Menurut Tarli, Densus 88 menggeledah kedua rumah itu sekira pukul 08.00.
"MK katanya sudah ditangkap lebih dulu. Sedangkan GL sempat lari ke rumah pamannya sebelum ditangkap," kata Tarli.
Sejumlah barang disita dari lokasi itu.
"Tadi terlihat ada panah, buku-buku, dan lainnya," kata Tarli.
Menurutnya, MK merupakan paman GL. (tribunjabar)