Topeng dan Kuda Lumping Buatan Siswoyo Tampak Menyeramkan dan Mistis
Hampir seluruh dinding papan rumah tua itu dipenuhi topeng kesenian kuda lumping.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Sebuah rumah kayu di sisi jalan nasional Wonosobo-Banjarnegara, Desa Prigi Kecamatan Sigaluh Banjarnegara tak ubahnya galeri seni.
Hampir seluruh dinding papan rumah tua itu dipenuhi topeng kesenian kuda lumping.
Di salah satu ruang belakang rumah, Siswoyo (76), fokus memahat potongan kayu yang telah diberi sketsa. Meski tubuhnya telah berkerut, otot kakek tersebut masih cukup bertenaga.
Tangannya masih cekatan membentuk potongan kayu menjadi sebuah topeng yang bernilai.
Meski untuk membuatnya ia harus sabar. Jika ia telaten, butuh dua hingga tiga hari untuk menyelesaikan pembuatan satu buah topeng.
Kayu yang telah membentuk topeng itu dicat warna bagian mukanya, lalu dipasang rambut panjang.
Alhasil, topeng dengan mata besar menyala dan gigi terbuka itu terlihat menyeramkan dan mistis.
Topeng siap pakai itu lantas dia gantung di dinding yang yang masih kosong di rumahnya. Kerajinan itu tinggal menunggu diambil pembeli yang tak tentu datangnya kapan.
Lalu Siswoyo kembali menekuni pekerjaannya. Meski karya yang dulu belum terbeli. Tumpukan potongan kayu Pule yang memenuhi separuh ruang belakangnya menunggu sentuhan tangannya.
Hingga nyaris setiap ruang dalam rumahnya tertumpuk topeng yang belum menemukan tuannya.
"Ini lagi sepi, jadi bingung,"katanya
Siswoyo bukan pemain baru dalam usaha ini. Ia yang juga seniman kuda kepang telah menekuni pekerjaannya selama lebih dari 30 tahun.
Perjalanan usahanya seirama dengan perkembangan seni kuda lumping yang semakin terpinggirkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.