BNPB : Kapal Nelayan yang Tenggelam di Jember Tewaskan 6 Orang Tewas
Kapal berawak 21 orang itu terkena musibah usai nelayan hendak merapat ke pantai seusai melaut di perairan Pelawangan Puger
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan enam korban tewas akibat tenggelamnya kapal nelayan Joko Berek di perairan Jember, Jawa Timur.
BNPB menyebut, penyebab tenggelamnya kapal nelayan tersebut lantaran hantaman gelombang tingggi.
Kapal berawak 21 orang itu terkena musibah usai nelayan hendak merapat ke pantai seusai melaut di perairan Pelawangan Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (18/7/2018) pukul 08.15 WIB.
“Kapal nelayan Joko Berek yang berawak 21 orang dihantam gelombang tinggi saat hendak merapat ke pantai sehingga tenggelam. Akibatnya 8 orang awak kapal selamat, 6 orang awak kapal meninggal dunia dan 7 orang awak kapal hilang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resminya, Kamis malam (19/7/2018).
Dari data yang dihimpin BNPB, korban yang tewas mencapai enam orang, termasuk nahkoda. Sebanyak tujuh orang lainnya hilang. Awak kapal yang selamat mencapai delapan orang.
Keenam korban tewas tersebut antara lain Cecep (L/45) asal Puger Kulon, Hasan (L/45) asal Balung, Soim (P/65) asal Puger Kulon, Ulum (P/30) asal Puger Kulon, Hadi (L/28) asal Puger Kulon, dan Dirman (L/50) asal Puger Kulon (Nahkoda).
BNPB mengimbau masyarakat agar berhati-hati melakukan aktivitas di laut dan pantai. Bagi nelayan agar selalu waspada dan hati-hati saat berlayar.
“Jika kondisi tidak memungkinkan hendaknya mengurangi aktivitas di laut sementara waktu. Bagi masyarakat umum yang akan berwisata di beberapa pantai hendaknya ikuti saran dari petugas. Jangan berenang laut,” tegasnya.