Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Robinton Dikeroyok dan Disetrum, Salah Satu Pelaku Mengaku tentara

Tak lama berselang, datang telepon dari temannya mengabarkan pengacaranya bernama Roni Damanik dianiaya, disekap dan disetrum oleh beberapa orang.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Robinton Dikeroyok dan Disetrum, Salah Satu Pelaku Mengaku tentara
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Medan, M Andimaz Kahfi

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Robinton Sinaga (44) warga Jalan Mesjid No 71 Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia, menjadi korban penganiayaan pada Rabu (18/7/2018) malam.

Peristiwa penganiayaan itu terjadi di Jalan Setia Budi Medan Selayang.

Akibatnya Robinton mengalami luka memar pada bagian dadanya.

Pelaku berinisial TA bersama teman-temannya menyerang korban secara berkelompok.

Robinton menceritakan, awalnya ia baru pulang dari Kantor PT Boho Nauli Nusantara (BNN) di Jalan Pasar II Setia Budi Gardenia No A6 Tanjung Sari, Medan, pada Rabu (18/7/2018) lalu kemarin sekitar pukul 20.30 WIB.

Tak lama berselang, datang telepon dari temannya mengabarkan pengacaranya bernama Roni Damanik dianiaya, disekap dan disetrum oleh beberapa orang.

Berita Rekomendasi

Robinton menuturkan bahwa PT BNN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Debt Collector atau penagihan hutang dan penarikan unit barang seluruh Finance di Kota Medan.

"Pas balik ke kantor, sudah disetrum-setrum mereka dan saya tidak kenal mereka. Langsung saya balas untuk menyelamatkan pengacara saya," kata Robinson, Jumat (20/7/2018).

"Setelah pengacara lepas saya balik diserang dan dianaiaya. Mereka kira-kira lebih dari 10 orang. Pengacara saya luka hampir disekujur tubuh dan saya luka pada bagian dada, kepala dan perut akibat ditendang," sambungnya.

Lebih lanjut, Robinton menjelaskan setelah itu ia dipaksa masuk dalam mobil seperti diculik dan dibawa ke Polsek Sunggal.

Sesamapainya di Polsek Sunggal para terduga pelaku membuat Laporan Polisi (LP) kalau mobil mereka dibegal. Ternyata bukan mobil mereka, karena mereka mengaku terima gadai dan akhirnya LPnya tidak diterima.

"Saya balik buat LP penganiayaan dan penculikan. Karena yang memukul ini mengaku Tentara sebagian teman-temannya," ucap Robinton.

Masih kata Robinton, ia sendiri mengaku sebelumnya tidak pernah memiliki masalah dengan para pelaku. Karena baru kemarin itu bertemu. Ia mengatakan tidak ada perselisihan sama sekali.

Menurut data yang ia dapatkan, para pelakunya sebagian dari vendor Taksi Online.

Sementara itu, Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi saat dihubungi via telepon mengatakan sedang berada di Jalan dan mau mengkonfirmasi terlebih dahulu ke Kanit Reskrim.

"LP baru dibuat semalam, masih kita tunggu alat bukti hasil visum dan hasil pemeriksaan saksi sebelum digelar perkara," kata Yasir.

Menambahi pernyataan Kapolsek, Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Budiman Simanjuntak mengatakan yang baru diperiksa hanya korban.

"Rencana tindak lanjutnya kita akan menanggil saksi-saksi dan menunggu hasil penyelidikan. Ke depan kita akan tindaklanjut kasus ini untuk mengungkapkannya," pungkas Budiman.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas