Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Partai Sodorkan Cawapres untuk Jokowi, Dedi Mulyadi Bilang Begini

Tapi Pak Airlangga cenderung lebih diam, menunggu, dan layaknya seorang menteri kepada presiden, dia patuh kepada pemimpin

Editor: Sugiyarto
zoom-in Banyak Partai Sodorkan Cawapres untuk Jokowi, Dedi Mulyadi Bilang Begini
capture video
Dedi Mulyadi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, mengatakan sebagai partai politik yang memiliki perolehan kursi terbanyak kedua setelah PDI Perjuangan di DPR RI, yakni dengan persentase 16,25 persen, Partai Golkar dinilai lebih pantas mengajukan calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2018.

Namun, katanya, partai yang memiliki 91 kursi ini masih menunggu keputusan dari Joko Widodo mengenai sosok yang akan diusung menjadi calon wakilnya.

Hanya saja, Partai Golkar selama ini telah bulat memutuskan mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden pada 2019.

"Kalau Partai Golkar sudah jelas (mengusung Joko Widodo). Tapi belum ada keputusan siapa wakilnya karena Presiden yang menentukan," kata Dedi Mulyadi di Bandung, Senin (23/7/2018).

Mengenai sejumlah partai yang mengusung ketua umum partainya menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo, kata Dedi, upaya tersebut hanyalah bertujuan untuk meningkatkan elektabilitas partainya, tidak murni untuk mencalonkan diri.

"Dengan semakin ngotot, maka pemberitaan akan terus, dan jadi diperbincangkan. Ini untuk meningkatkan elektabilitas partai pada 2019 dan 2024," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sebagai DPD Partai Golkar Jabar, katanya, pihaknya telah memberikan surat dukungan kepada DPP Partai Golkar supaya mengusung Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto, sebagai calon wakil presiden Joko Widodo.

"Tapi Pak Airlangga cenderung lebih diam, menunggu, dan layaknya seorang menteri kepada presiden, dia patuh kepada pemimpin."

"Dia tidak bermanuver seperti yang lain. Kalau ketum lain kan bermanuver, karena ada kepentingan besar yaitu menaikkan elektabilitas yang baru 1 digit," ujarnya.

Dedi melanjutkan bahwa partainyalah yang lebih pantas mengajukan nama cawapres untuk Joko Widodo.

"Partai 2 digit lebih berhak daripada yang 1 digit. Partai yang punya 2 digit, cukup untuk mengusung wakil," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas