Inilah 3 Nama Cawapres Pendamping Jokowi Pilihan Pengguna Media Sosial
Perbincangan mengenai siapa yang bakal menjadi capres dan cawapres kian memanas dan menarik perhatian publik, terutama di media sosial
Editor: Sugiyarto
"Itu sebabnya, JK lebih terlihat dekat dengan ketiga figur tersebut ketimbang dengan Jokowi atau Prabowo. Nah, ketiga nama tersebut juga cenderung dibicarakan oleh para kelompok pendukung Prabowo,” katanya.
Sementara itu, penghubung kelompok JK dan Gatot (AHY-JK, AHY-Gatot, Prabowo-JK, Prabowo-Gatot, Anies-JK, Anies-Gatot), tidak terdapat node berukuran besar.
Hal ini menunjukkan akun-akun penghubung tidak terlalu aktif membuat cuitan.
Akun penghubung lebih banyak diisi akun portal berita atau media.
Secara keseluruhan, jika dilihat dari kekuatan jaringan dan hastag di twitter, hastag Cak Imin Jokowi dalam segala variasi mendominasi dibanding tagar oposisi seperti #gantipresiden.
Sementara itu, apabila dilihat dari prosentasi akun dan hastag, Jokowi mendapat porsi jaringan sebanyak 23,31 persen, Prabowo 16,25 persen, Mahfud 13,44 persen, AHY 12,3 persen, Cak Imin 11,4 persen, Anies 10,5 persen, JK 6,8 persen, Gatot 4,93 persen, dan Airlangga 2,03 persen.
Pemilih Muda
Sisi lain dari percakapan capres cawapres di twitter adalah tingginya antusiasme generasi milenial, khususnya pemilih muda.
Dari sisi demografi, percakapan ini didominasi berturut-turut anak muda usia 18-25 tahun sebanyak 36,7 persen, 25-35 sebanyak 33,9 persen, serta di atas 35 tahun sebanyak 25,8 persen.
"Emosinya Trust dan anticipation," ujarnya.
Indonesia Indicator juga melakukan riset serupa dari Facebook dan Instagram.
Di Instagram, Jokowi lebih dekat dengan Mahfud MD dan Airlangga, sementara Prabowo lebih mendekat Gatot Nurmantyo dan AHY.
Jusuf Kalla sendiri sering dikaitkan dengan AHY dan Anies.
Sementara di Facebook, berdasarkan atas analisa jaringan, cluster Jokowi berada dekat antara Jusuf Kalla dan Prabowo.