Sambil Menangis, Ibu yang Anaknya Jadi Korban Perdagangan Orang Berharap Putrinya Segera Kembali
"Perasaan saya hancur setelah mengetahui kejadian sebenarnya. Ya, harapan saya besar, putri saya bisa cepat pulang saja," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Beberapa korban kasus perdagangan manusia yang kasusnya saat ini ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, tercatat sebagai warga Purwakarta.
Ada lima warga Purwakarta yang menjadi korban dan saat ini masih berada di Tiongkok. Kelima korban itu adalah, Mrd (16), Y (28), Df (26), Vn (20) dan CEP (23).
Orangtua Mrd (16) yang berhasil ditemui Tribun Jabar di rumahnya di kawasan Jatiluhur, Purwakarta menceritakan tentang kasus yang kini mendera keluarganya.
Sambil meneteskan air mata karena tak kuasa menahan rindu bertemu putrinya, ibu korban, Lismawati (49) meminta pihak berwenang untuk bisa memulangkan anaknya.
"Perasaan saya hancur setelah mengetahui kejadian sebenarnya. Ya, harapan saya besar, putri saya bisa cepat pulang saja, karena katanya di sana disekap di apartemen," kata Lismawati.
Meski masih bisa berkomunikasi dengan anak bungsunya itu, Lismawati menginginkan anaknya bisa berada di dekatnya.
Lismawati menyebutkan hampir setiap hari anaknya menghubungi melalui pesan singkat ke kakaknya.
"Kemarin malam kirim pesan, nanya kabar ayah dan ibu, terus bilang ingin cepat pulang," ujar dia.
Pihak keluarga pun tidak mengetahui anak gadisnya diberangkatkan ke Tiongkok. Namun, kata dia, Mrd diberangkatkan oleh pelaku ke Cina pada Mei 2018.
Perempuan yang masih di bawah umur itu diketahui turut diperjualbelikan ke warga Tiongkok setelah putrinya berhasil berkomunikasi dengan keluarga sesaat setelah sampai di Cina.
Hal tersebut dikatakan oleh ayah korban, Nurhidayat Jaya (53) saat menceritakan kondisi awal kejadian anaknya berada di Tiongkok.
"Kakaknya dapat telepon dari Cina, katanya dia (Mrd) nangis dan minta pulang," kata Nurhidayat.
Mengetahui hal itu, keluarga pun mengaku sedih sekaligus kebingungan harus melakukan apa.
Tidak tinggal diam, Nurhidayat pun terus berupaya untuk mencari informasi mengenai keberadaan Mrd sebenarnya.