Perangi Narkoba Lintas Negara, Ratusan Prajurit Ditugaskan di Perbatasan Kalimantan
Total pasukan tersebut berjumlah 450 orang berasal dari Kodam II Sriwijaya, Bataliyon Infantri 144/Jaya Yudha Bengkulu.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN -- Langkah kaki Kasdam VI Mulawarman, Brigjen TNI Teguh Pudjo Rumekso, terlihat tegap di Pelabuhan Semayang, Jl Yos Sudarso, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (28/7) pagi.
Kasdam menyambut sekaligus memeriksa ratusan pasukan satuan tugas pengamanan perbatasan yang baru tiba di pelabuhan.
Total pasukan tersebut berjumlah 450 orang berasal dari Kodam II Sriwijaya, Bataliyon Infantri 144/Jaya Yudha Bengkulu.
Diantara total jumlah 450 orang, sebanyak 180 orang akan dikirim ke daerah Kabupaten Mahakam Hulu Kalimantan Timur dan sisanya 270 orang dikirim ke Tarakan dan Nunukan Kalimantan Utara.
Sekitar pukul 09.55 Wita, Brigjen Teguh yang mewakili Pangdam Mulawarman VI Mayjen TNI Subiyanto memberikan pidato amanat kepada seluruh prajurit perbatasan tersebut.
Teguh, mengatakan, nanti akan bertambah pos baru sebanyak 12 titik yang yang akan diisi oleh personel pasukan perbatasan.
"Di sana masih terdapat persoalan perbatasan yang belum diselesaikan, masih ada persoalan," ujarnya.
Saat Tribun bertanya leih jauh terkait persoalan ini, Teguh mengemukakan, problematika di kawasan perbatasan Pulau Kalimantan yang paling menantang soal penanganan kasus terbesar mengenai peredaran narkoba lintas batas antar negara dan perdagangan manusia.
Penugasan ini menyangkut integritas dan martabat masing-masing negara. Saat ini perbatasan memiliki kerawanan yang tinggi seperti pelanggaran perbatasan, adanya Tenaga Kerja Indonesia ilegal, perdagangan manusia, dan peredaran narkoba.
"Yang menjadi musuh bersama adalah narkoba karena bisa merusak generasi muda. Kita harus mampu cegah beri dampak positif," tegasnya, usai memberikan amanat ke ratusan prajurit perbatasan di Pelabuhan Semayang.
Dia menjelaskan, penanganan kasus peredaran narkoba di wilayah perbatasan seringkali terjadi kapan pun tiada pernah berhenti. Hampir setiap bulan selalu ada penangkapan pelaku peredaran narkoba yang melintasi kedua negara.
Kata Teguh, sebanyak 450 pasukan perbatasan akan memberikan pengamanan dan memberhentian laju gerak pengedar narkoba di kawasan lintas batas antara dua negara, termasuk perdagangan manusia jika masih sering terjadi.
"Separatis di daerah perbatasan tidak ada. Aman-aman saja. Yang sering kami hadapi peredaran narkoba. Kami sering sekali dapat tangkapan. Prajurit saya tekankan untuk tutup akses pengedar narkoba di perbatasan," ujarnya.
Sampai sejauh ini jumlah pos penjagaan perbatasan di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara totalnya ada 52 titik.