Korban Gempa Lombok Butuh Tenaga Medis dan Alat Kesehatan
Kebutuhan pasca gempa seperti perlengkapan tidur, makanan siap saji dan obat-obatan ringan sudah didistribusikan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PKPU Human Initiative telah mengirimkan bantuan tenaga dan logistik para korban terdampak gempa 6,4 SR di Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (29/7/2018).
Bantuan yang diberikan mulai dari menerjunkan tim rescue berbagai peralatannya, membuka posko "dapur air" yang menyediakan kebutuhan minum dan makanan ringan, serta mendistribusikan keperluan lainnya seperti tikar, karpet, selimut dan tenda.
Menurut Kepala Cabang PKPU HI Surabaya, Mardi Sahendra, langkah awal yang dilakukan oleh Tim Kemanusiaan PKPU Human Initiative adalah berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan bekerjasama dengan relawan lokal untuk menjalankan aksi bantuan.
"Sampai hari ini (Senin, 30/7), tim kami masih berada di lokasi terdampak dan tempat-tempat pengungsian untuk memberikan berbagai bantuan." terangnya.
Kebutuhan saat ini yang sangat diperlukan adalah tenaga medis dan alat-alat kesehatan.
Kebutuhan pasca gempa seperti perlengkapan tidur, makanan siap saji dan obat-obatan ringan sudah didistribusikan.
Sejumlah korban terdampak mengungsi ke Masjid Karimah Muhammad Ali sebuah Masjid yang dibangun atas bantuan dari donatur PKPU Human Initiative.
Baca: Gempa Bumi Berkekuatan 6,4 SR Guncang Lombok, Belasan Orang Tewas
"Masjid yang pada Jum'at kemarin baru saja diresmikan kini menjadi posko gempa di Sembalun Lombok Timur," ungkap Mardi Sahendra.
Sementara Kepala Dinas Sosial Nusa Tenggara Barat Ahsanul Khalik menyebutkan jumlah korban terdampak gempa bumi 6,4 SR yang mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa pada Minggu pagi sebanyak 500 kepala keluarga.
Ada tiga kecamatan yang terdampak terparah akibat gempa, yakni Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, serta Kecamatan Bayan di Lombok Utara.
Sementara itu untuk korban meninggal akibat gempa itu, hingga informasi terkini pada Minggu (29/7) pukul 20.00 WITA sudah mencapai 16 orang.
Selain korban meninggal dunia, BPBD NTB juga menerima laporan sementara jumlah korban luka berat dan ringan di Kecamatan Sambelia, yang dirawat di lapangan Obel-Obel sebanyak 51 orang, Puskesmas Belanting 62 orang, dan Puskesmas Sambelia sembilan orang.
Sedangkan di Kecamatan Sembalun, sebanyak 29 orang. Di Kabupaten Lombok Utara, sebanyak lima orang mengalami luka berat, dan 41 korban luka ringan.
Untuk jumlah rumah yang rusak di Kabupaten Lombok Timur mencapai lebih dari 1.000 unit, baik rusak berat, sedang dan ringan. Sedangkan di Kabupaten Lombok Utara, sebanyak 41 rumah rusak berat, 74 rusak sedang, dan 148 rusak ringan.