BKSDA Kalsel Turunkan Dua Anggota Tim Awasi Sungai Anjir Muara
Patroli air dari BKSDA Kalsel tersebut, untuk mengetahui apakah buaya masih berada di sekitar lokasi kejadian atau tidak.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Edi Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, MARABAHAN - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel memantau Sungai Anjir Muara Km 25, Kabupaten Batola.
Pemantuan ini menyusul Muhammad Rahril Ibrahim (10), siswa kelas V SDN Anjir Serapat Lama, Kecamatan Anjir Muara Km 25, Kabupaten Batola digigit buaya saat mandi di sungai setempat.
“Sore tadi angota saya masih patroli di pinggir sungai Sungai Anjir Muara Km 25. Muhammad Rahril Ibrahim (10), siswa kelas V SDN Anjir Serapat Lama, Kecamatan Anjir Muara Km 25, Kabupaten digigit buaya saat mandi di sungai jangan sampai terulang,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah 2 Banjarbaru Balai Konservasi Sumber Daya Alam, (BKSDA) Kalsel Ridwan Efendy, Rabu (1/8/18) malam.
Dijelaskannya, patroli air dari BKSDA Kalsel tersebut, untuk mengetahui apakah buaya masih berada di sekitar lokasi kejadian atau tidak.
Muhammad Rahril Ibrahim (10), siswa kelas V SDN Anjir Serapat Lama, Kecamatan Anjirmuara Km 25, Kabupaten Batola benar-benar tak menyangka.
Baca: Perjuangan Ayah di Kalsel Selamatkan Anaknya yang Digigit Buaya, Sempat Terjadi Tarik-menarik
Kaki kiri bocah ini menjadi korban gigitan buaya Sungai Anjirmuara saat mandi bersama teman bermainnya, Senin (30/7/18) pukul 18:00 Wita.
Tak seperti biasa, Rahril bersama Yanto, sang ayah mandi di pinggir Sungai Anjir Serapat Lama, Kecamatan Anjirmuara. Tak disangka, saat bocah ini bermain di pinggir sungai, kaki kiri Rahril seperti ada yang menarik dan mencengkeram.
“Abah-abah, kaki ulun ada yang mengigut (Ayah, kakisaya ada yang menggigit). Sepertinya buaya kecil,” kata Halimah, (34}, ibu dari Rahril, di rumahnya RT 02 di kawasan Anjir Serapat Lama, Kecamatan Anjirmuara, Kabupaten Batola.
Dijelaskan Halimah, saat digigit buaya, Rahril langsung menjerit. Kontan, Yanto sang ayah langsung menarik tubuh Rahril ke darat.
Namun buaya kecil itu sempat menarik kaki kiri Rahril sehingga sempat terjadi tarik-tarikan Yanto dengan buaya untuk memperebutkan tubuh bocah.
“Suami sempat tarik menarik memperebutkan tubuh Rahril agar tidak ditarik buaya ke sungai. Dari penghilatan suami, buaya itu belum terlalu besar,” kata Halimah.
Usai kejadian, Rahril langsung dibawa ke salah satu bidan desa setempat untuk diberi suntikan agar tidak infeksi karena gigitan buaya tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.