Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

30 Mantan Napi Teroris di Lamongan akan Ikut Upacara HUT Kemerdekaan RI, Ada yang Jadi Paskibra

Sebanyak 30 mantan napi teroris (napiter) dan kombatan yang tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) dilibatkan sebagai peserta upacara.

Editor: Sugiyarto
zoom-in 30 Mantan Napi Teroris di Lamongan akan Ikut Upacara HUT Kemerdekaan RI, Ada yang Jadi Paskibra
surya/hanif manshuri
Inilah ekspresi dan gerakan baris berbaris para mantan napiter saat gladi untuk jadi peserta upacara HUT RI ke 73 di Alun-alun Lamongan, Rabu (15/8) 

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Akan ada yang berbeda dengan pelaksanaan upacara HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Alun-Alun Lamongan Jawa Timur pada 17 Agustus 2018 ini.

Sebanyak 30 mantan napi teroris (napiter) dan kombatan yang tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) dilibatkan sebagai peserta upacara.

Kepastian itu setidaknya setelah para mantan napiter mengikuti gladi kotor bersama peserta upacara HUT RI lainnya, Rabu (15/8/2018).

Seorang mantan napiter, Iqbal Husen, terpidana yang tiga kali keluar masuk LP Cipinang yang baru keluar empat hari lalu, juga terlibat sebagai peserta upacara dan telah mengikuti gladi kotor.

Pada barisan paling depan bagian kiri, Iqbal nampak paling tegap dengan selalu sikap sempurna.

"Saya dulu kan Paskibra sewaktu di SMK," ungkap Iqbal terpidan total 10 tahun kepada Tribunjatim.com yang menemuinya disela-sela gladi di Alun alun.

Makanya penampilan Iqbal sama sekali tidak canggung dan paling mengemuka sikap sempurnanya.

Berita Rekomendasi

Beberapa kali anggota YLP ini diarahkan dalam praktik baris berbaris saat gladi kotor. Namun berulangkali masih saja cara baris berbaris para napiter ada yang salah dan tak seragam dalam setiap gerakannya.

Direktur YLP, Ali Fauzi, yang juga mantan pentolan JI ini tidak bisa menyembunyikan tawanya.

"Ya beginilah, yang terpenting mereka sekarang bisa menerima untuk kembali ke NKRI," kata Ali Fauzi.

Memang tidak mudah untuk membina para mantan napiter dan kombatan. Perlu kerja ekstra dan kesabaran.

"Untuk mengobati penyakit mereka haruslah orang yang pernah terserang dengan penyakit yang sama," ungkap Ali Fauzi, mantan instruktur bom.

Untuk mengajak mereka agar mau terlibat sebagai peserta upacara HUT RI tidak gampang. Perlu penjelasan yang benar-benar berdalih.

"Ya debat panjang sampai menjelang pagi," ungkapnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas