Tiba di Kupang, Bocah Pemanjat Tiang Bendera Dijamu Pejabat NTT
Joni bersama kedua orangtuanya kembali usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni (13), bocah pemanjat tiang bendera, kembali ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (22/8/2018).
Joni bersama kedua orangtuanya kembali usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Penjemputan Joni dihadiri Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon, Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon C Nogroho, Wakapolres Kupang Kota Kompol Jacky Umbu serta unsur Forkopinda lainnya.
Kepala Biro Humas Provinsi NTT Samuel Pakereng mengatakan, Joni tiba sekitar pukul 12.30 Wita di Bandara El Tari dengan pesawat Batik Air.
Selanjutnya, Joni dijamu makan siang bersama Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon di rujab gubernur.
“Joni akan diberi penghargaan oleh penjabat gubernur,” ujar Samuel kepada sejumlah wartawan.
Baca: Polisi Sebut Toyota Camry yang Tabrak Anak Bukan Milik Inasgoc
Sebelumnya diberitakan, Joni memanjat tiang bendera pada saat upacara HUT RI ke-73 di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada perayaan HUT RI ke-73 lalu.
Yohanes merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan. Dia memanjat tiang bendera itu setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.
Sementara Wakil Bupati Belu JT Ose Luan mengatakan, atas aksi heroiknya Yohanes dipanggil untuk berdiri di atas podium.
"Saya bangga dengan perjuangan dia (Yohanes) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tuturnya.
Luan pun mengapresiasi tindakan Yohanes dan berencana akan memberikan hadiah untuk Yohanes. "Anak ini bagi saya adalah pahlawan kita hari ini, karena telah menyelamatkan keadaan," ucap Luan.