Khofifah Janji 10 Pondok Pesantren Gratis Usai Dilantik Jadi Gubernur
Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa tahun depan ia akan mulai merealisasikan sejumlah program kerja yang sudah ia janjikan selama masa kampanye.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Calon Gubernur Jawa Timur terpilih periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa tahun depan ia akan mulai merealisasikan sejumlah program kerja yang sudah ia janjikan selama masa kampanye.
Salah satunya adalah merealisasikan janji kampanyenya untuk membangun pondok pesantren tempat belajar bagi orang tak mampu. Setidaknya ada sepuluh pondok pesantren yang akan dibangun di 2019 mendatang.
Anggarannya sudah masuk dalam RAPBD 2019 yang disusun Pemprov bersama tim navigasi program Khofifah - Emil. Rencana itu sudah mendapatkan persetujuan dari Pakde Karwo, Gubernur Jawa Timur.
"Pondok pesantren ini nanti akan diisi anak-anak miskin yang anak nelayan, anak buruh panggul, anak petani, anak-anak yang ditinggal orang tuanya menjadi TKW. Mereka bisa menikmati pendidikan pondok pesantren secara gratis," kata Khofifah di depan peserta pengajian umum dan halal bi halal Pondok Pesantren Muhyiddin Gebang Kidul, Sukolilo, Kamis (23/8/2018)
Mantan Menteri Sosial Kabinet Kerja ini mengatakan, anak-anak dari keluarga kurang mampu itu dipastikan bisa menikmati pendidikan suasana pesantren dengan gratis.
Semua akan difasilitasi dari APBD Pemprov Jawa Timur. Rencananya, pondok pesantren ini sudah akan bisa dimanfaatkan tahun ajaran baru tahun 2019 mendatang.
Disampaikan Khofifah, pondok pesantren yang dibangun oleh Pemprov ini bakal dibangun di lahan-lahan pondok pesantren yang sudah ada.
Pondok pesantren yang masih memiliki lahan lebih akan dibangunkan gedung tambahan dari Pemprov untuk dijadikan pondok pesantren khusus anak-anak keluarga tak mampu tersebut.
"Kami sudah dapat empat titik pondok pesantren yang masih punya lahan sisa untuk dibangun pondok pesantren khusus ini. Target kita tahun depan ada 10 titik," tegas Khofifah.
Namun empat titik tersebut Khofifah belum mau menyebutkan. Ia menyebut empat titik itu sudah masuk dalam RAPBD 2019 yang akan disahkan pada 10 November 2018 mendatang.
Ia berharap akhir tahun ini juga pembangunan untuk pesantren itu bisa mulai ditenderkan. Sehingga masih memiliki kecukupan waktu pembangunan sebelum Juli tahun depan saat tahun ajaran baru.
Sistem pembiayaan pondok pesantren oleh negara ini dikatakan Khofifah sudah pernah diterapkan di sejumlah negara. Salah satunya di Malaysia.
DIkatakan Khofifah, ia sempat dua tahun keliling ke enam negara bagian Malaysia untuk belajar tentang mekanisme negara ini memberikan bantuan pendidikan untuk siswa dari anak-anak petani dan nelayan.
"Dan mereka ini dibiayai sampai kuliah. Bahkan mereka diberi kebebasan memilih kampus terbaik di seluruh dunia," kata Khofifah.
Kalau dalam satu tahun dia belum diterima di perguruan tinggi, maka diberi waktu satu tahun untuk matrikulasi.
Jika tidak lolos juga, maka tetap diberi beasiswa untuk kuliah di dalam negeri di kampus mana pun yang ia pilih.
Saat keliling ke Malaysia itu, Khofifah mengaku diberi tugas oleh Gus Dur. "Saya merasa ini amanah dari beliau. Meski saat saya ditugasi itu sudah lama sekali tahun 2001 lalu. Tapi saya merasa ini saatnya saya menerapkan apa yang saya peajari saat itu," pungkas Khofifah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.