Pemalsuan Merek Beras Premium Sebanyak 13 Ton Diungkap Polda Jatim
Tersangka memalsukan merek beras ini untuk menaikkan harga jual yang secara otomatis bisa melipat gandakan keuntungan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Mohammad Romadoni
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Subdit I Tipid Indagsi (Industri Perdagangan) Ditreskrimsus Polda Jatim membongkar sindikat pemalsuan merek beras.
Penggerebekan dilakukan di gudang penyimpanan beras di Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang.
Polisi mengamankan 13 ton beras siap edar yang mereknya dipalsukan dan menangkap tersangka, Harianto, warga Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Harianto adalah pemilik gudang beras.
Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Agus Santoso menjelaskan, modus tersangka mengemas beras kwalitas medium menjadi naik satu tingkat ke kelas premium.
Tersangka memalsukan merek beras ini untuk menaikkan harga jual yang secara otomatis bisa melipat gandakan keuntungan.
"Tersangka secara sengaja memalsukan merek dagang beras yang aslinya mutu beras Premium MRT (Mentari) menjadi menjadi MRI Mentari yang berisi beras kwalitas medium," ujarnya di Mapolda Jatim, Kamis (30/8/2018).
Baca: Untuk Tahun Ini, Impor Beras Hanya 2 Juta Ton
Agus mengatakan, secara kasat mata beras merek palsu ini sangat sulit dibedakan lantaran sama persis dengan beras kwalitas premium.
Namun jika konsumen teliti, paling jelas perbedaannya adalah dari merek beras yang terlihat asli namun palsu.
Kemasannya pun dibuat sama persis akan tetapi ada berbedaan yakni pada merek asli tercantum tulisan MRT (Mentari) dan merek palsu hanya MRI.
"Beras merek asli dan palsu hanya bisa dibedakan dengan hasil Laburatorium," ungkapnya.
"Ada dua poin yaitu pemalsuan merek dan izin dagang serta perlindungan konsumen sesuai UU pangan," imbuhnya.
Apakah beras merek palsu milik tersangka didatangkan dari Bulog?
Agus menjelaskan bahwa beras merek palsu ini dikumpulkan dari para petani di seluruh Jawa Timur. Jadi belum ditemukan indikasi beras merek palsu milik tersangka yang diduga berasal dari Bulog.
"Kalau ada indikasi (Beras Bulog) mohon segera laporkan," ucapnya.