10 Siswa SMKN 1 Sawan Kesurupan Massal Tak Lama Setelah Gempa Mengguncang Bali
Gempa yang mengguncang wilayah Bali, Jumat (31/8/2018) sekitar pukul 09.30 Wita, mengakibatkan kerauhan (kesurupan) massal di SMK Negeri 1 Sawan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Gempa yang mengguncang wilayah Bali, Jumat (31/8/2018) sekitar pukul 09.30 Wita, mengakibatkan kerauhan (kesurupan) massal di SMK Negeri 1 Sawan.
Sebanyak 10 siswa tiba-tiba menangis dan menjerit kesakitan.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sawan, Made Rasta tidak menampik akan hal tersebut.
Menurut dia, 10 orang siswi yang mengalami kesurupan itu berasal dari kelas X, XI, dan XII yang seluruhnya perempuan.
Mereka tiba-tiba berteriak histeris usai gempa terjadi.
Kesurupan pertama dialami oleh tiga siswa kelas X jurusan perhotelan. Lalu disusul oleh siswa lainnya yang ada di kelas XI dan XII.
"Kerauhan terjadi setelah gempa, sekitar pukul 10.30 Wita. Kerauhan terjadi hingga pukul 12.00 Wita," ungkapnya.
Akibat kejadian ini, seluruh siswanya dengan jumlah 748 orang terpaksa dipulangkan lebih awal.
Untuk 10 siswi yang mengalami kesurupan juga telah dipulangkan, dengan dijemput oleh orang tuanya masing-masing.
"Kami tidak tahu penyebab pastinya apa, karena ini kan dari sisi niskala. Namun yang jelas kerauhan terjadi pasca gempa," jelas Rasta.
Saat gempa mengguncang, seluruh siswa di sekolah tengah mengikuti pembelajaran di kelas.
Gempa dengan kekuatan 5,1 Skala Richter (SR) itu kontan membuat seluruh siswa dan guru berhamburan keluar kelas.
Baca: Perempuan Korban Penembakan di Tol Pasteur Bandung Kritis
Setelah dirasa aman, mereka diarahkan kembali ke kelasnya masing-masing. Tak berselang lama, kesurupan massal ini pun terjadi.
Karena tidak memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), pelajar yang mengalami kesurupan itu diatasi di halaman sekolah dengan beralaskan karpet.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.