Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KLM Wahyu Ilahi 02 Hilang Kontak Sejak Jumat, Benarkah karena Kelebihan Muatan?

Polres Jeneponto dalam rilisnya menyebut terdapat 500 hewan yang diangkut kapal milik H Nur tersebut

Editor: Dewi Agustina
zoom-in KLM Wahyu Ilahi 02 Hilang Kontak Sejak Jumat, Benarkah karena Kelebihan Muatan?
Tribunjeneponto.com/Muslimin Emba
Dandim 1425 Jeneponto Letkol ARH Sugiri dan Kepala Desa Bungeng Sensus Nyorong memantau di Pelabuhan Jeneponto, Desa Bungen, Kecamatan Batang, Sabtu (1/8/2018) siang. TRIBUNJENEPONTO/MUSLIMIN EMBA 

TRIBUNNEWS.COM, BINAMU - Kapal Layar Motor (KLM) Wahyu Ilahi 02 GT 66 dikabarkan hilang kontak saat berlayar dari Pelabuhan Marapokot, Embai, Nusa Tenggara Timur, menuju Pelabuhan Jeneponto, Desa Bungen, Kecamatan Batang, Kamis (30/8/2018).

Hilangnya kontak dengan ABK kapal diketahui setelah kapal yang dijadwalkan tiba, Jumat (31/8/2018) pukul 05.00 Wita, tidak kunjung memberi kabar.

Semua nomor kontak ABK kapal yang dihubungi pihak Shabandar Jeneponto atau Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Jeneponto, tidak dapat dihubungi.

Informasi yang diperoleh dari petugas keamanan Pelabuhan Jeneponto, Daeng Nassa, kapal mengangkut ratusan hewan.

"Informasi yang saya peroleh dari orang disana (Pelabuhan Marapokot) ada 17 orang yang diatas kapal, empat perempuan dan 13 laki-laki, sementara hewan sekitar 200 an hewan, kuda, sapi dengan kambing," ujarnya.

Baca: Jadwal Lengkap Closing Ceremony Asian Games 2018: Ada Gigi, Siti Badriah hingga Super Junior

Menurut Daeng Nassa, biasanya kapal memuat hewan hingga 200an ekor.

Polres Jeneponto dalam rilisnya menyebut terdapat 500 hewan yang diangkut kapal milik H Nur tersebut.

Berita Rekomendasi

Rinciannya, hewan ternak jenis kerbau, sapi, dan kuda yang berjumlah sekitar 200 ekor dan Kambing sekitar 300 ekor.

Adapun nama-nama ABK kapal yang ikut dalam pelayaran dari Pelabuhan Marapokot menuju Pelabuhan Jeneponto sebanyak delapan orang.

Mereka adalah Suardi (41) nahkoda kapal, Irsan (43) kepala kamar mesin kapal, Riang (25) Abk kapal, Onto (30) Abk, Daeng Nyau (40) Abk, Hendra (21) Abk, Heri (21) Abk dan Hidayat (23) Abk, yang kesemuanya merupakanKe warga Desa Bungeng, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto.

Pemilik kapal, H Nur, kepada polisi mengaku terakhir berhungan dengan nakhoda kapal (Suardi) melalui telepon selulernya Rabu, 29 Agustus 2018 sekitar pukul 23.00 Wita, untuk mengonfirmasi bahwa kapal akan segera berlayar.

Baca: Keluarga Bantah Kombes Heri Nixon Menculik dan Menganiaya Ade Saputra dan Keluarganya

Syahrul dalam rilinya juga menyebutkan adanya penumpang yang ikut dalam kapal pengangkut hewan tersebut.

"Penumpang sebanyak sembilan orang yang sampai saat ini belum diketahui identitas lengkapnya. Namun untuk data sementara, terdapat lima laki-laki dan empat perempuan," kata Syahrul dalam rilinya.

Ke sembilan penumpang itu, menurut Syahrul bernama, Illang bersama istrinya Asni, Sangkala, Mangung, Gesong, Dg Baha, Asni, dan tiga orang lainnya yang belum diketahui identitasnya.

Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Jeneponto, Bahar (40) ditemui di Pelabuhan Jeneponto, Desa Bungen, Kecamatan Batang, Jumat (31/8/2018) siang. TRIBUNJENEPONTO.COM/MUSLIMIN EMBA
Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Jeneponto, Bahar (40) ditemui di Pelabuhan Jeneponto, Desa Bungen, Kecamatan Batang, Jumat (31/8/2018) siang. TRIBUNJENEPONTO.COM/MUSLIMIN EMBA (Tribunjeneponto.com/Muslimin Emba)
Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas