Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dasirin dan Tarkonah Terharu Dua Anaknya Dipindah Dari Kandang Kerbau

Kepada Tribun Jateng, Wiwit mengaku sangat senang karena tempat yang ia tinggali sementara bersih dan ada kasur baru.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dasirin dan Tarkonah Terharu Dua Anaknya Dipindah Dari Kandang Kerbau
Tribun Jateng/Budi Susanto
Salah satu putri Dasirin saat dievakusi oleh warga Desa Sangire, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan dari rumahnya di puncak Bukit Mengger, Minggu (2/9). 

TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Dasirin (56) dan sang istri, Tarkonah (50), tidak bisa menahan haru saat dipindahkan ke bangunan di sebelah kantor Desa Singare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Minggu (2/9).

Bukan hanya Dasirin dan Tarkonah yang menyambut bahagia perhatian warga sekitar kepada keluarganya. Kedua putri mereka, Vivi Ratnasari (11) serta Wiwit Setiyaningsih (16), juga terlihat berbinar-binar saat warga melalukan evakuasi.

Walaupun harus melewati akses dan medan yang terbilang berat, warga Desa Singare bergotong-royong dan akhirnya berhasil memindahkan Wiwit dan Vivi dari atas bukit.

Saat evakuasi terjadi, Wiwit digendong oleh sang ayah menyusuri hutan, sedangkan Vivi digendong oleh Koordinator Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Pekalongan, Purwo.

Diketahui, keluarga Dasirin terpaksa tinggal di Bukit Mengger karena keterbatasan ekonomi.

Dasirin mengajak istri dan dua anaknya, yang memiliki keterbatasan fisik, untuk bermukim di lokasi tersebut. Di tempat itu, keluarga Dasirin tinggal di gubuk, yang bersebelahan dengan kandang kerbau.

Kepada Tribun Jateng, Wiwit mengaku sangat senang karena tempat yang ia tinggali sementara bersih dan ada kasur baru.

Berita Rekomendasi

"Sangat senang bisa tidur di kasur, dan banyak teman-teman jadi ingin main," katanya.

Tarkonah mengatakan, ia sangat bersyukur ada pihak yang peduli kapada keluarganya.

"Semoga saja kebaikan warga desa dibalas oleh yang kuasa, kami sangat ingin kedua anak kami sembuh dan bisa beraktifitas seperti anak-anak lainnya," timpalnya.

Koordinator Pendamping PKH Kabupaten Pekalongan, Purwo, yang ikut mengevakuasi kedua anak Dasirin menjelaskan, Vivi dan Wiwit mengidap cerebral palsy (CP) ringan.

Cerebral palsy adalah gangguan gerakan, otot, atau postur yang disebabkan oleh cedera atau perkembangan abnormal di otak, paling sering terjadi sebelum kelahiran. Tanda dan gejala muncul selama masa bayi atau prasekolah

"Kedua anak Dasirin terkena CP ringan. Namun, ada harapan untuk bisa sembuh dan berjalan kembali. Ke depan kami akan bantu untuk terapi," jelasnya.

Kondisi dua putri Dasirin, dituturkan Purwo tidak begitu parah dan bisa disembuhkan. Namun, Vivi dan Wiwit harus berlatih rutin supaya bisa jalan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas