Kesal Merasa Tak Dilayani Rumah Sakit, Seseorang Kirim SMS Berisi Ancaman Bom
Pelaku berinisial S (32), warga Adiarsa Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Ia sudah ditangkap.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Polrestabes Semarang, Jawa Tengah, mengungkap motif penyebar SMS bernada ancaman bom di Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Semarang.
Diketahui motif penyebaran ancaman teror karena merasa tidak puas atas pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.
"Alhamdulillah, setelah ada ancaman bom itu, besoknya (Rabu, Red) pelaku berhasil kami amankan di wilayah Klaten," ujar Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Polisi Abiyoso Seno Aji dalam gelar perkara, Kamis (6/9/2018).
Abi menerangkan, pelaku yang ditangkap adalah S (32), warga Adiarsa Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. S sebelumnya pada Selasa (5/9/2018) hendak menuju Klaten via Semarang dengan menaiki angkutan umum.
Saat tiba di Semarang, S mendapati perutnya sakit. Ia lalu mencoba mampir ke RSI Sultan Agung yang kebetulan berada di sisi terminal Terboyo, Semarang.
Namun S tak bisa mendaftar karena saat itu tepat waktu jam istirahat. Kata Kapolrestabes, ada salah seorang petugas RS yang menganjurkan S untuk mendaftar meski di jam istirahat.
Merasa telah menunggu lama dan tanpa pelayanan, S kemudian meninggalkan lokasi. Ia melanjutkan perjalanan menuju Klaten, Jawa Tengah.
Sebelum pergi, S mencatat nomor aduan RS untuk mengungkap unek-uneknya. "Di perjalanan itulah, pelaku mengirimkan pesan SMS ancaman," katanya.
Beberapa pesan teror antara lain tertulis:
"Awas hati-hati ada bom di dalam masjid sultan agung pak, Suruh semua orang yang ada di dalam masjid sultan agung keluar semuanya sebelum terlambat dan menyesal."
Lalu ada pesan lain:
"Waktu tinggal satu jam lagi. Jangan coba-coba telpon saya."
"Lain kali bapak harus sopan dan baik melayani pasien yang berobat."
Abi juga menjelaskan, setelah mendapat laporan itu, polisi melakukan penyisiran bersama tim penjinak bom, regu K9, Sabhara, dan lain unsur sebagainya.
Namun, ancaman bom sebagaimana di dalam pesan itu tidak terbukti.
"Detelah dilakukan penyisiran, memang tidak ditemukan bom yang dimaksud. Saat itulah, kita langsung melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku di wilayah Klaten," pungkasnya.(*)
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Merasa Tak Dilayani Rumah Sakit, Oang Ini Kirim SMS Teror Bom"