Maulana Rizki Menghilang dari Panti Asuhan, Diduga akan Dijadikan Pengemis
Ada orang yang melihat suatu hari turun dari mobil di Keude Jeunieb bersama seorang pria, setelah dicari tidak diketahui keberadaannya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Yusmandin Idris
TRUBUNNEWS.COM, BIREUEN – Maulana Rizki (8), seorang anak yang sejak tiga tahun lalu diasuh di Panti Asuhan Aneuk Nanggroe, Desa Janggoet Sengko, Jeunieb Bireuen kabur dari panti asuhan tersebut sejak 10 hari lalu.
Hingga hari ini Rabu (12/09/2018) belum diketahui keberadannya.
Pimpinan Panti Asuhan Aneuk Nanggroe, Tgk Anwar Ibrajim kepada Serambinews.com, Rabu (12/09/2018) mengatakan, anak tersebut berasal dari Pante Gajah, Peusangan, kedua orang tuanya sudah pisah.
Ayahnya diperoleh informasi bertugas ke Kalimantan, sedangkan ibunya pergi ke Malaysia.
Sebelum diserahkan ke panti anak tersebut hidup bersama neneknya, karena tidak sanggup dijaga maka neneknya menyerahkan ke Dinas Sosial Bireuen.
Sejak 10 hari lalu, anak tersebut menghilang dari panti, pengurus sudah berusaha mencari ke sejumlah tempat, namun belum diketahui keberadaanya.
Baca: BPK RI Turun ke Aceh Tenggara untuk Periksa Penggunaan Dana Desa
“Ada orang yang melihat suatu hari turun dari mobil di Keude Jeunieb bersama seorang pria, setelah dicari tidak diketahui lagi kemana perginya,” ujar Tgk Anwar.
"Kuat dugaan, anak tersebut dimanfaatkan untuk mencari sumbangan ke pasar-pasar, bila ada yang melihat hendaknya mengantar ke panti Asuhan Aneuk Nanggroe di Desa Janggoet Sengko, Jeunieb," harap Tgk Anwar.
Anak tersebut, selain di panti juga tercatat sebagai murid kelas III SDN 1 Jeunieb yang sekolahnya berdekatan dengan panti.
“Kami sudah lapor ke Polsek Jeunieb dan mengharapkan ada yang melihat untuk segera mengantar kembali ke panti,” ujarnya.
Panti asuhan Aneuk Nanggroe mengasuh anak yatim dan anak fakir miskin dan saat ini terdapat 32 orang anak asuh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.