Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tatan Gendong Jenazah Bayinya Lalu Naik Motor, Dibawa Pulang Lalu Dimakamkan

Menggunakan sepeda motor berwarna putih itu, Tatan diantar menuju kediamannya di Kelurahan Kayu Jati, Panyabungan, Mandailing Natal

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tatan Gendong Jenazah Bayinya Lalu Naik Motor, Dibawa Pulang Lalu Dimakamkan
TRIBUN MEDAN
Bayi perempuan malang yang lahir dengan satu mata serta tanpa hidung di Panyabungan, Mandailing Natal, meninggal dunia, Kamis (13/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Medan Nanda F. Batubara

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tatan, suami Surianti ini hanya bisa terdiam sambil berjalan kaki menggendong jenazah bayi perempuannya dengan kain sarung menuju sepeda motor matic yang sudah menunggu di luar gedung RSUD Panyabungan, Kamis (12/9/2018) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Menggunakan  sepeda motor berwarna putih itu, Tatan diantar menuju kediamannya di Kelurahan Kayu Jati, Panyabungan, Mandailing Natal.

Ia hendak menyemayamkan dan mengebumikan jenazah bayinya yang memiliki satu mata dan tidak memiliki hidung itu di tempat pemakaman umum yang berada tak jauh dari rumahnya.

Anak sulung Tatan itu telah meninggal dunia, sekitar tujuh jam pascadilahirkan sesar di RSUD Panyabungan, Mandailing Natal, Kamis (13/9/2018) pukul 15.40 WIB.

Tak ada kata-kata atau jeritan tangis yang keluar dari mulut Tatan.

Tidak juga terlihat sanak saudara yang mendampinginya saat itu.

Berita Rekomendasi

Tatan hanya tertunduk sendiri sembari berjalan menggendong jenazah bayinya.

Tatan merupakan ayah dari bayi perempuan yang terlahir dengan kelainan fisik.

Anak kelimanya itu lahir dengan satu mata dan tidak memiliki hidung yang dalam istilah medis menyebutnya Cyclopia.

Baca: Ke Kantor Muhammadiyah, Sandi: Bahas Integritas Bangsa

"Tadi malam diantar naik sepeda motor dari rumah sakit. Tak lama di sini langsung dimandikan, disalatkan dan langsung dikebumikan. Dikebumikan sekitar pukul 02.00 WIB," ujar Boru Harahap, tetangga Tatan, saat berbincang di depan rumahnya, Jumat (13/9/2018).

Sehari setelah musibah ini, Tatan masih menutup diri di kediamannya.

Ia masih mencoba menenangkan pikiran sehingga menolak untuk bertemu dengan siapa pun, sedangkan istrinya, Surianti, masih terbaring lemas di kasur rawat RSUD Panyabungan.

Surianti juga menolak memberi komentar apapun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas