Meninggal 7 Jam Setelah Dilahirkan, Bayi Bermata Satu Diantar Sang Ayah ke Pemakaman Pakai Motor
Anak itu lahir dengan satu mata dan tidak memiliki hidung yang dalam istilah medis menyebutnya Cyclopia.
Editor: Anita K Wardhani
![Meninggal 7 Jam Setelah Dilahirkan, Bayi Bermata Satu Diantar Sang Ayah ke Pemakaman Pakai Motor](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bayi-bermata-satu-lahir-di-kabupaten-mandailing-natal-sumatera-utara_20180914_193214.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Medan Nanda F. Batubara
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tatan, suami Surianti ini hanya bisa terdiam sambil berjalan kaki menggendong jenazah bayi perempuannya dengan kain sarung menuju sepeda motor matic yang sudah menunggu di luar gedung RSUD Panyabungan, Kamis (12/9/2018) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Menggunakan sepeda motor berwarna putih itu, Tatan diantar menuju kediamannya di Kelurahan Kayu Jati, Panyabungan, Mandailing Natal Sumatera Utara.
Ia hendak menyemayamkan dan mengebumikan jenazah bayinya yang memiliki satu mata dan tidak memiliki hidung itu di tempat pemakaman umum yang berada tak jauh dari rumahnya.
Anak sulung Tatan itu telah meninggal dunia, sekitar tujuh jam pascadilahirkan sesar di RSUD Panyabungan, Mandailing Natal, Kamis (13/9/2018) pukul 15.40 WIB.
Tak ada kata-kata atau jeritan tangis yang keluar dari mulut Tatan.
Tidak juga terlihat sanak saudara yang mendampinginya saat itu.
Tatan hanya tertunduk sendiri sembari berjalan menggendong jenazah bayinya.
Tatan adalah ayah dari bayi perempuan yang terlahir dengan kelainan fisik.
Anak itu lahir dengan satu mata dan tidak memiliki hidung yang dalam istilah medis menyebutnya Cyclopia.
"Tadi malam diantar naik sepeda motor dari rumah sakit. Tak lama di sini langsung dimandikan, disalatkan dan langsung dikebumikan. Dikebumikan sekitar pukul 02.00 WIB," ujar Boru Harahap, tetangga Tatan, saat berbincang di depan rumahnya, Jumat (13/9/2018).
Sehari setelah musibah ini, Tatan masih menutup diri di kediamannya.
Ia masih mencoba menenangkan pikiran sehingga menolak untuk bertemu dengan siapa pun, sedangkan istrinya, Surianti, masih terbaring lemas di kasur rawat RSUD Panyabungan.
Surianti juga menolak memberi komentar apapun.