Begini Cara Mahfud MD Mewujudkan Pemilihan Presiden Ceria
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mengungkap strategi agar pemilihan umum mendatang bisa berjalan ceria tanpa menimbulkan konflik
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mengungkap strategi agar pemilihan umum mendatang bisa berjalan ceria tanpa menimbulkan konflik berkepanjangan.
Mahfud menyebut, mewujudkan pilpres yang damai bisa dilakukan dengan kerjasama seluruh pihak.
Dimulai dari para figur dan tokoh nasional.
Apabila tokoh yang didukung menggelorakan semangat persatuan, maka rakyat yang mendukungnya ikut bersatu.
"Di tiap pemilu, rakyat selalu mendukung simpulnya. Sehingga, kalau tokoh dan figurnya yang menjadi simpul ini bersatu, maka umatnya akan berkumpul," kata Mahfud pada acara Seminar #2019PilpresCeria di Surabaya, Senin (17/9/2018).
Ia mencontohkan pemilu 1999 yang sempat diklaim berpotensi menimbulkan konflik horizontal antara pendukung mantan Presiden BJ Habibie dan Megawati Soekarnoputri.
Pada akhirnya bukan Mega atau Habibie yang terpilih sebagai presiden, justru KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Meskipun demikian, pendukung kedua kubu juga tetap menjaga perdamaian.
Selaras dengan Mega dan Habibie yang juga tak mempermasalahkan hasil tersebut.
"Pada tahun 1999, ada satu kelompok mendukung Habibie, satu kelompok mendukung Megawati. Namun, akhirnya konflik itu tak terbukti. Mereka aman-aman saja," jelasnya.
Pada intinya, Machfud menilai masyarakat tak perlu diberikan pemahaman secara berlebihan soal pemilu damai. Sebab, konflik tak akan muncul tanpa adanya provokasi.
"Mereka tak perlu diajari. Tak perlu ada kuliah. Berikan saja contoh dan tidak memperkeruh suasana," katanya.
Oleh karena itu, deklarasi #2019PilpresCeria digelar. Ia tak sendiri, melainkan bersama Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, ekonom Faisal Basri SE. MA, serta Tokoh Ulama Ustaz Yusuf Mansur.