Dukung Komitmen Poliitik Jokowi-JK, Bekraf Indonesia Gelar Workshop di Sumedang
Workshop ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan dan wawasan bagi peserta yang terdiri dari para pengusaha makanan dan pengrajin suvenir.
Editor: Hasanudin Aco
Sektor ini menjadi unggulan sekaligus harapan besar bagi perekonomian Indonesia. Terbukti dengan meningkatnya kontribusi sektor ini pada devisa negara, termasuk menyediakan lapangan kerja yang cukup besar.
Indonesia mempunyai beberapa indikator yang menunjukkan adanya potensi besar untuk dikembangkan secara ekonomi yang digerakkan oleh kreatifitas/ide berbasis kekayaan budaya dan lingkungan alam, dengan memanfaatkan teknologi informasi yang semakin maju saat ini.
Selain kekayaan budaya dan lingkungan alam, Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia yang diprediksi akan memiliki bonus demografi dengan proporsi penduduk usia produktif sangat besar mencapai 60% (enam puluh persen) dari total penduduk. Ketersediaan sumber daya manusia ini merupakan modal dasar dalam pengembangan ekonomi kreatif yang hadir dari ide dan kreatifitas manusia yang tidak terbatas.
"Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) mempunyai sasaran pencapaian strategis yakni naiknya Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dari 7,5 % menjadi 12 %, menyerap tenaga kerja dari 12 juta menjadi 13 juta, berkontribusi terhadap ekspor/Devisa Bruto dari 6,4 % menjadi 10 % (Renstra Badan Ekonomi Kreatif, 2015)," kata Poppy.
"Pencapaian Sasaran strategis tersebut dirinci pertahun perkembangannya dengan angka tertentu. Pada tahun 2016, misalnya, Pendapatan Domestik Bruto diharapkan telah naik menjadi 8,5 % dan tenaga kerja yang terserap telah mencapai 12.400.000 orang. Adapun kontribusi export telah mencapai 7%," Poppy menambahkan.
Dalam mencapai sasaran strategi tersebut, Direktorat Edukasi Ekonomi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif bertugas untuk membantu tersedianya SDM ekonomi kreatif yang berdaya saing dengan ruang lingkup di seluruh Indonesia.
Salah satu tugas dari Direktorat ini yakni membantu pelaku ekonomi kreatif untuk memasuki ekosistem ekonomi kreatif agar mampu meningkatkan nilai tambah dari produk barang dan jasa yang digelutinya.
Keenam belas sub sektor yang akan digerakkan oleh Badan Ekonomi Kreatif terdiri dari: 1) Aplikasi dan pengembangan game, 2) Arsitektur, 3) DesainInterior, 4) Desain Komunikasi visual, 5) Desain Produk, 6) Fashion, 7) Film, Animasi dan Video, 8) Fotografi, 9) Kriya (Kerajinan Tangan), 10) Kuliner, 11) Musik, 12) Penerbitan, 13) Periklanan, 14). Seni Pertunjukan, 15). Seni Rupa, 16). Televisi dan Radio.
Lebih lanjut ia menjelaskan, workshop Packaging adalah satu dari sekian banyak kegiatan kreatif yang diselenggarakan oleh Kedeputian Riset, Edukasi dan Pengembangan, melalui Direktorat Edukasi Ekonomi Kreatif. Workshop yang tentu saja bersifat edukatif, sesuai dengan tugas dan fungsi Direktorat.
Dari workshop ini, diharapkan akan semakin meningkat kemampuan dan wawasan bagi para peserta yang teridir dari para pengusaha makanan dan souvenir ini.
Workshop ini diharapkan bisa memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan pelaku kreatif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas karyanya.
Badan Ekonomi Kreatif sebagai lembaga pemerintah non kementerian di Pusat berharap akan mendapatkan manfaat berupa ketersediaan data potensi dan aspirasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.