Nasib Siswa SD di Tulungagung Saat Ditinggal Para Pengajarnya Demo Guru Honorer
Setiap SD di Kabupaten Tulungagung rata-rata hanya mempunyai dua guru berstatus PNS.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Setiap SD di Kabupaten Tulungagung rata-rata hanya mempunyai dua guru berstatus PNS.
Sementara proses pendidikan mayoritas masih diserahkan ke para guru honorer.
Saat para guru honorer melakukan aksi unjuk rasa UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kecamatan Kauman, maka proses pembelajaran pun terganggu.
Seperti yang terlihat di SDN Karanganom 2 Kecamatan Kauman, Kamis (20/9/2018).
Hanya ada dua guru PNS dan seorang kepala sekolah di sekolah ini.
Akibatnya para siswa tidak ada yang mengajar.
Mereka sebenarnya diberi tugas oleh guru PNS yang ada.
Namun para siswa ini seperti mengabaikan tugas dan bermain sesuka hatinya.
Ada yang bermain sepak bola di halaman sekolah. Ada pula yang bertengkar dengan temannya di dalam kelas.
Menurut guru PNS senior di sekolah ini, Dwi Murtiningsih, ada 9 guru honorer di SDN Karanganom 2.
"Semuanya ikut aksi. Mau gimana lagi, mereka kan memperjuangkan nasibnya," ucap Dwi.
Dwi pun kerepotan karena harus mengendalikan anak-anak di tiga kelas sekaligus.
Sementara tugas yang diberikan seolah tidak bisa mengalihkan fokus anak-anak ini agar tidak bermain sesukanya.
"Ditinggal sedikit saja sudah ramai. Bahkan ada yang nangis karena berkelahi," keluh Dwi.
Ada 17 siswa di kelas 3. Mereka seharusnya mendapat pelajaran SBK.
Meski tidak ada guru yang mengajar, mereka tetap berada di ruang kelas.
Karena tugas yang diberikan telah selesai, mereka asik bermain di dalam kelas.
"Hari ini tidak ada yang mengajar," ucap seorang siswi polos. (David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Guru Honorer di Tulungagung Berunjuk Rasa dan Mogok Mengajar, Begini Nasib Siswanya,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.