Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Khofifah Tolak Masuk Tim Sukses Jokowi-KH Ma'ruf untuk Wilayah Jatim, Ini Alasannya

Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa menolak bergabung di Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Khofifah Tolak Masuk Tim Sukses Jokowi-KH Ma'ruf untuk Wilayah Jatim, Ini Alasannya
surya/fatimatuz zahro
Puti Soekarno bertamu ke rumah Khofifah, Minggu (16/9/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa menolak bergabung di Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin.

Pernyataan tersebut dilontarkan usai menghadiri acara peringatan Tahun Baru Islam 1440 Hijriah di lapangan Pulorejo, Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jum'at (21/9) dini hari.

"Saya sudah menyampaikan berkali-kali kepada teman-teman di Jakarta agar tak memasukkan nama saya di tim regional," ujar mantan Menteri Sosial ini.

Khofifah dan pasangannya Emil Dardak ini baru mengetahui namanya masuk ke dalam Tim Kampanye Daerah melalui media sosial.

"Tadi malam saya dan Mas Emil baru mendapat info itu melalui media sosial dan aplikasi chatting tanpa dikonfirmasi terlebih dahulu. Selagi ada konfirmasi Insya Allah jawaban saya sama (menolak)," katanya.

Khofifah menuturkan, perannya akan lebih efektif jika masuk ke dalam jaringan skala nasional.

Ia juga akan memaksimalkan perannya melalui jaringan nasional.

Berita Rekomendasi

Di sisi lain saat ini Khofifah masih menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat Badan Otonom yang sangat strategis di NU.

"Untuk berseiring dengan perjuangan pak Jokowi dengan Kyai Ma'ruf kita membutuhkan penguatan dari seluruh jaringan yang kami bisa maksimalkan. Jaringan yang bisa kami maksimalkan tentu tidak hanya di jawa timur," jelasnya.

Khofifah menegaskan, bahwa ia hanya masuk pada tim jaringan kyai santri nasional.

Sebab, menurutnya komunikasi dengan banyak kelompok akan lebih mudah dibangun dan fleksibel melalui tim tersebut. 

"Saya sudah mengkomunikasikan dengan teman-teman tidak hanya teman teman Jawa timur. Teruma teman teman 9 provinsi yang basis vooters cukup signifikan."

"Rasanya kita membangun komunikasi ala kami. Saya hanya fokus dijaringan kyai santri saja," tegasnya.

Sementara itu, ketika disinggung soal hubungannya dengan partai pendukung (Partai Demokrat) saat mencalonkan diri sebagai gubernur di pilgub 2018, Khofifah mengatakan, hubungannya baik-baik saja. 

"Insya Allah tidak ada masalah dengan hubungan partai," katanya.

Ia juga menyatakan dengan tegas bahwa, ia dan Partai Demokrat tidak berseberangan. Melainkan, hanyalah proses afiliasi politik.

"Tidak berseberangan. Ini bagian dari proses bagaimana afiliasi politik tingkal regional dan nasional. Insyaalah baik baik saja," tegasnya.

Ia juga telah menyampaikan terkait sikap politiknya kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ketua Umum Partai Demokrat. Namun, Khofifah tak tak ingin berbicara lebih dalam terkait respon SBY.

"Sebelum pilpres sowan kepada SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan dua hari lalu pak emil lalu ditimbali beliau saya sampaikan salam hormat saya masak semua harus dibuka rek," tutupnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas