Wisatawan Telaga Sarangan Magetan Mengeluh Kondisi Telaga Sarangan yang Penuh Sampah
Kebersihan tempat wisata Telaga Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan dikeluhkan pengunjung. Sampah berserakan di dalam telaga.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Kebersihan tempat wisata Telaga Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan dikeluhkan pengunjung. Sampah berserakan di dalam telaga.
"Telaga Sarangan saat ini berbeda dengan 10 tahun lalu. Pihak pengelola sepertinya kewalahan, sehingga sampah terlihat berserakan dimana mana," kata Suparno salah seorang pengunjung Telaga Sarangan, mengaku warga Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun kepada Surya, Jumat (21/9-2018).
Dulu, lanjut Suparno, meski kemarau panjang dan air telaga surut hingga hampir setengah, tapi di seputar telaga bersih, jangankan sampah anorganik (botol plastik/tas kresek), sampah organik berupa kayu dan daun daunan tidak terlihat ada. Telaga tetap terlihat bersih.
"Dulu pemancing juga masuk telaga, karena airnya surut. Tapi tidak satu pun terlihat sampah. Semua terlihat bersih, tidak ada botol bekas soft drink tergeletak dimana mana, seperti sekarang ini. Saya sedih tempat wisata favorit saya sampai seperti tidak terurus,"ujarnya.
Suparno berharap Pemkab Magetan segera bisa menata dan membersihkan kembali tempat wisata yang akhir akhir ini banyak dikunjungi warga dari luar pulau, selain warga dari kota besar di Indinesia, seperti Surabaya, Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta ini.
"Kalau Telaga Sarangan bersih dan tertata, saya yakin tempat wisata andalan Pemkab Magetan ini akan menjadi destinasi wisata utama warga di kota kota besar di Indonesia, siapa tahu juga menjadi tujuan turis manca, selain Bali, Yogyakarta dan Solo,"katanya.
Sampah anorganik, bekas botol minuman ringan, kotak makanan dari palstik, kaleng, dan botol kaca yang sulit terurai alam banyak dilihat Surya memenuhi saluran air yang menuju ke telaga Pasir Sarangan.
Padahal tidak jauh dari sampah yang menyumpal saluran air itu, banyak tukang perahu sedang merawat perahunya.
Seperti diketahui, Telaga Sarangan merupakan satu satunya penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Magetan.
Meski pengunjung yang hendak masuk ke taman wisata Sarangan di kutip biaya yang relatif tinggi, tapi dari tahun ke tahun wisatawan yang berkunjung ke punggung Gunung Lawu ini terus bertambah.
Sehingga target PAD yang dibebankan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan bisa terlampaui.
Saat ini tiket masuk Sarangan sesuai Peraturan Bupati (Perbup) no 55 tahun 2017, dewasa sebesar Rp 20. 000, dan anak anak Rp 15.000. Harga tiket masuk itu sudah termasuk asuransi Jasa Raharja Putra sebesar Rp 1000.
Sedang untuk sepeda motor Rp 2000, mobil Rp 5000, dan bus/truk Rp 10.000. Sebelumnya harga tiket masuk obyek wisata Sarangan, untuk pengunjung dewasa sebesar Rp 8.500 per orang dan anak-anak sebesar Rp 6.500 per orang. Kenaikkan tiket masuk Sarangan itu berlaku sejak 1 Januari 2018 lalu
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan, Bambang Setiawan yang hendak dikonfirmasi mengaku rapat, sehingga belum bisa memberikan keterangan terkait sampah berserakan di Telaga Sarangan