Inovasi Hendi Sukses Bawa Kota Semarang jadi Kota Terbaik Investasi
Upaya Walikota Semarang Hendrar Prihadi dalam mempermudah pelayanan publik menjadikan kota Semarang berpredikat sebagai Kota Terbaik dalam bidang Inve
Editor: Content Writer
Upaya Walikota Semarang Hendrar Prihadi dalam mempermudah pelayanan publik menjadikan kota Semarang berpredikat sebagai Kota Terbaik dalam bidang Investasi.
Hal itu diketahui melalui penyerahan penghargaan Indonesia’s Attractiveness Award 2018 di Ballroom JW Marriott Jakarta baru-baru ini.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo kepada Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang diwakili oleh Asisten Administrasi Perekonomian dan Kesra Sekda Kota Semarang Ayu Entys.
Selain bidang investasi, kota Semarang juga memperoleh penghargaan bidang infrastruktur.
Penghargaan tersebut layak disematkan atas berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh wali kota Hendi di dalam mempermudah pelayanan kepada para investor yang akan menanamkan investasinya di kota Semarang.
Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan Hendi di antaranya solusi inovatif dalam rangka peningkatan investasi dan pelayanan perizinan yang disebut Sistem Izin Investasi Mudah dan Terpadu atau Si-Imut.
Melalui Si-Imut pemohon dapat melakukan pemaketan perizinan, online system, digital signature, integrasi system, dan mobile system.
Selain itu Pemerintah kota melalui DPM-PTSP juga menyediakan Online Single Submission atau OSS, serta penyediaan fasilitas ruang Anoman atau anjungan online mandiri.
Ruang anoman adalah Fasilitas bagi pemohon untuk menscan lampiran-lampiran permohonan izin sekaligus untuk mengupload serta fasilitas bantuan berupa pendampingan kepada pemohon dalam proses perizinan OSS.
Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia tentunya sangat ditentukan oleh kemajuan dan daya saing masing-masing daerah.
Daerah yang menarik sebagai tujuan investasi akan memberikan kesempatan yang besar untuk semakin bertumbuh.
Banyaknya investor yang menanamkan investasinya ke berbagai sektor di suatu daerah berimplikasi pada terciptanya lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan daerah, dan sekaligus menaikkan tingkat konsumsi masyarkaat di daerah tersebut.
“Refleksi terhadap kemajuan daerah juga dapat dilihat dari kepuasan publik terhadap layanan-layanan yang diberikan oleh pemerintah daerah. Pelayanan di tingkat provinsi dan kabupaten maupun lembaga-lembaga. Pelayanan di tingkat provinsi dan kabupaten maupun lembaga-lembaga pendidikan dan kesehatan juga merupakan salah satu cermin yang sangat menentukan pertumbuhan ekonomi daerah masa mendatan,” ujarnya.
Hal ini, lanjutnya, dilakukan untuk meningkatkan kesadaran kepala daerah akan pentingnya menjadikan daerah mereka sebagai tujuan investasi dan pembangunan daerah, untuk memberikan insporasi kepada kepala daerah guna membangun strategi-strategi yang lebih terarah dan jelas di masa depan, serta untuk memberikan informasi kepada para investor terhadap kesempatan bisnis untuk investasi-investasi di daerah potensial di Indonesia.
Sementara Hendi sapaan akrab wali kota menyampaikan bahwa capaian ini menunjukkan adanya komitmen dari Pemerintah kota Semarang untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Selalu saya tekankan kepada OPD, buat inovasi untuk mempermudah masyarakat. Namun tidak hanya seremoni melainkan harus komitmen dan menjaga konsistensi . Saya harapkan penghargaan ini jangan lantas membuat kita merasa bahwa kinerja kita sudah baik, namun kita jadikan motivasi untuk lebih baik lagi,” ungkapnya.
Adapun indikator penilaian dilihat dari kontribusi PDRB terhadap PDRB Provinsi diatas 20% atau PDRB diatas rata-rata PDRB Koridor, pertumbuhan PDRB lebih besar dari rata-rata pertumbuhan per koridor atau PDRB per kapita lebih besar dari rata-rata PDRB per kapita koridor, kebupaten/ kita yang tidak lolos indikator pertama dan kedua tetapi mendapatkan penghargaan IAA pada tahun 2011.
Pengukuran indonesia attractivenes index 2018 ini menggunakan 4 dimensi yaitu investasi, invrastruktur, pariwisata, dan pelayanan publik. Atribut untuk dimensi investasi yaitu penanaman modal, PDRB sektoral, kredit, UMR, dan angkatan kerja, untuk dimensi infrastruktur yaitu kesehatan, pendidikan, energi, ekonomi, telekomunikasi, PDAM, rasio panjang jalan dan luas wilayah.
Sedangkan untuk dimensi pariwisata atributnya berupa aspek lingkungan, kebijakan pemerintah terhadap industru travel dan tourism beserta kondisi-kondisi lain yang mendukung, aspek ebudayaan dan sumber daya alam, dan dimensi pelayanan publik terdiri dari atribut pengumpulan data-data layanan publik secara online, analisa layanan publik secara digital, serta data sekunder dari ombudsman. (*)