BREAKING NEWS - Siswa Inklusi di SMKN 1 Surabaya Diduga Jadi Korban Pemukulan Kepala Sekolah
Siswa inklusi SMKN 1 Surabaya diduga menjadi korban pemukulan kepala sekolah. Kejadian ini dilakukan di sela-sela jam ujian.
Editor: Januar Adi Sagita
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Siswa inklusi SMKN 1 Surabaya diduga menjadi korban pemukulan kepala sekolah. Kejadian ini dilakukan di sela-sela jam ujian.
Beberapa anak diduga menjadi korban kekerasan mulai dari pemukulan, cubitan hingga penjambakan. Salah satu siswa yang diduga mendapat pukulan merupakan penyandang autis.
Mochammad Zulfikar Naen, salah satu korban kekerasan mengungkapkan, kejadian ini terjadi ketika ia dan teman-temannya selesai mengerjakan ujian. Karena ujian tertulis pelajaran pendidikan Jasmasi
"Separuh anak memang keluar sebelum jam berakhir, jadinya saya mau minta maaf waktu kepala sekolah teriak negur. Malah tangan saya dipukul dua kali sambil diteriaki bahasa jawa disuruh masuk kelas," ujarnya, ketika ditemui di ruang kepala sekolah, Rabu (26/9/2018).
Menurut Zulfikar, selain dirinya, salah satu temannya yang siswa inklusi juga menerima tamparan hingga kacamata yang digunakan jatuh.
"Baru kali ini lihat kepala sekolah begitu, makanya saya nggak terima. Apalagi ada teman saya yang inklusi juga jadi korban," tegas anak yang juga Ketua Kelas XI Multimedia 2 ini.
Selain mendapat perlakuan kekerasan, kepala sekolah, lanjutnya, juga melontarkan kata-kata teguran dalam bahasa jawa.
"Dimaki dalam bahasa kasar, jadi kepala sekolah bilang jawaban kayak gini kok keminter (sok pintar). Dadi anakku ya tak kaplok," tegasnya.
Hingga berita diturunkan, upaya konfirmasi terkait adanya pemukulan tersebut kepada pihak sekolah masih coba dilakukan. (Sulvi Sofiana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.