Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BREAKING NEWS - Siswa Inklusi di SMKN 1 Surabaya Diduga Jadi Korban Pemukulan Kepala Sekolah

Siswa inklusi SMKN 1 Surabaya diduga menjadi korban pemukulan kepala sekolah. Kejadian ini dilakukan di sela-sela jam ujian.

Editor: Januar Adi Sagita
zoom-in BREAKING NEWS - Siswa Inklusi di SMKN 1 Surabaya Diduga Jadi Korban Pemukulan Kepala Sekolah
TRIBUNJATIM.COM/SULVI SOFIANA
Orang tua siswa korban kekerasan Kepala SMKN 1 Surabaya sedang bertemu perwakilan sekolah untuk membahas insiden tersebut, Rabu (26/9/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Siswa inklusi SMKN 1 Surabaya diduga menjadi korban pemukulan kepala sekolah. Kejadian ini dilakukan di sela-sela jam ujian.

Beberapa anak diduga menjadi korban kekerasan mulai dari pemukulan, cubitan hingga penjambakan. Salah satu siswa yang diduga mendapat pukulan merupakan penyandang autis.

Mochammad Zulfikar Naen, salah satu korban kekerasan mengungkapkan, kejadian ini terjadi ketika ia dan teman-temannya selesai mengerjakan ujian. Karena ujian tertulis pelajaran pendidikan Jasmasi

"Separuh anak memang keluar sebelum jam berakhir, jadinya saya mau minta maaf waktu kepala sekolah teriak negur. Malah tangan saya dipukul dua kali sambil diteriaki bahasa jawa disuruh masuk kelas," ujarnya, ketika ditemui di ruang kepala sekolah, Rabu (26/9/2018).

Menurut Zulfikar, selain dirinya, salah satu temannya yang siswa inklusi juga menerima tamparan hingga kacamata yang digunakan jatuh.

"Baru kali ini lihat kepala sekolah begitu, makanya saya nggak terima. Apalagi ada teman saya yang inklusi juga jadi korban," tegas anak yang juga Ketua Kelas XI Multimedia 2 ini.

Selain mendapat perlakuan kekerasan, kepala sekolah, lanjutnya, juga melontarkan kata-kata teguran dalam bahasa jawa.

Berita Rekomendasi

"Dimaki dalam bahasa kasar, jadi kepala sekolah bilang jawaban kayak gini kok keminter (sok pintar). Dadi anakku ya tak kaplok," tegasnya.

Hingga berita diturunkan, upaya konfirmasi terkait adanya pemukulan tersebut kepada pihak sekolah masih coba dilakukan. (Sulvi Sofiana)

BACA SELENGKAPNYA DI SINI...

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas