Kisah Pak Eko Terjadi di Jatim, Gara-gara Sering Diolok-olok Seger Bangun Tembok Tutupi Rumah Siti
Selama bertahun-tahun, Siti dan keluarganya menempati bangunan tempat tinggal yang berdiri di atas tanah pemberian orangtuanya.
Editor: Hendra Gunawan
Menurut Choliq, konflik antar-tetangga itu salah satunya terkait dengan klaim kepemilikan lahan.
Siti menyebut tanah di depan rumahnya adalah milik keluarganya.
Namun di sisi lain, tetangganya, Seger menyatakan bahwa tanah di depan rumah Siti adalah miliknya.
Konflik lahan tersebut saat ini sedang dalam proses sengketa di pengadilan.
"Saya dengar, (kasus sengketa lahan) dibawa ke pengadilan, jadi saya menunggu saja. Bagaimana nanti hasilnya, kami mengikuti," ujar Choliq menanggapi rencana lanjutan berdirinya tembok di depan rumah Siti.
Jengkel Seger, saat ditemui di rumahnya, mengaku pihaknya terpaksa membangun tembok yang akhirnya menutup akses keluar rumah Siti karena jengkel dengan ulah tetangganya itu.
Dalam banyak kesempatan, ujar Seger, Siti kerap kali menyebut tanah yang kini dipagari tembok adalah lahan milik orangtuanya yang dikuasai Seger.
Padahal, kata Seger, lahan tersebut adalah miliknya.
"Awalnya terus memusuhi saya. Saya jengkel, saya dimaling-malingkan (disebut pencuri tanah), terus dimaling-malingkan. Bukan satu dua bulan, sampai tujuh bulan," tuturnya.
Soal kemungkinan membongkar tembok yang mengurung rumah Siti, Seger menyatakan peluang itu terbuka.
"Tapi ada syaratnya. Tidak boleh mengolok-olok saya. Terus, saya minta lagi, yang menyulitkan gerobak saya masuk dibongkar," katanya.
"Itu permintaan saya. Kalau setuju ya buat perjanjian," lanjut Seger sembari menyatakan siap membongkar tembok agar Siti bisa memasuki rumahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Warga Jombang Terkurung Tembok Tetangga, Bermula dari Genangan Air Cucian hingga Cacian,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.