Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pak Eko Terjadi di Jatim, Gara-gara Sering Diolok-olok Seger Bangun Tembok Tutupi Rumah Siti

Selama bertahun-tahun, Siti dan keluarganya menempati bangunan tempat tinggal yang berdiri di atas tanah pemberian orangtuanya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kisah Pak Eko Terjadi di Jatim, Gara-gara Sering Diolok-olok Seger Bangun Tembok Tutupi Rumah Siti
Siti Khotijah, warga Desa Sudimoro, Megaluh, Jombang, Jawa Timur, saat keluar dari rumah melalui celah antara rumah kerabatnya dengan tembok yang dibangun tetangganya.(KOMPAS.com/Moh. Syafii) 

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Kisah Eko Purnomo yang rumahnya tak dapat akses masuk dan terkurung tembok tetangga ternyata terjadi juga di Jawa Timur.

Sebuah rumah di Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terkurung tembok yang dibangun tetangganya sejak Februari 2018.

Rumah tersebut adalah tempat tinggal pasangan suami istri (pasutri) Siti Khotijah (35) dan Abdul Karim (40).

Rumah sederhana yang dihuni keluarga satu anak itu dibangun pada tahun 2006 lalu.

Selama bertahun-tahun, Siti dan keluarganya menempati bangunan tempat tinggal yang berdiri di atas tanah pemberian orangtuanya.

Baca: Sebuah Rental PS Porak-poranda Diduga Diserbu Sejumlah Pria Tegap Berseragam

Sejak dibangun hingga ditinggali selama bertahun-tahun, tidak pernah ada masalah yang muncul.

Situasi miris tersebut terjadi enam bulan lalu.

BERITA REKOMENDASI

Awalnya, Siti mencuci kendaraan miliknya di depan rumah. Air yang digunakan mencuci itu meluber dan menggenangi lahan kosong yang berada tepat di depan rumahnya.

Tanpa disangka, genangan air cucian kendaraan pada lahan yang menjadi jalan pribadi itu menyulut emosi Seger, tetangganya.

Pertengkaran pun terjadi di antara mereka dan klaim kepemilikan tanah pun muncul dalam perdebatan itu. Rupanya, pertengkaran itu berbuntut panjang.

Tak berselang lama, tetangganya membangun tembok setinggi 1 meter dengan panjang 6 meter di depan rumah pasangan Siti Khodijah dan Abdul Karim itu.

Tembok berbahan material bata merah, semen dan pasir itu berdiri tegak di depan pintu dan menutup jalan keluar dari rumah Siti.


"Awalnya bertengkar. Saya tidak menyangka kalau dia akan membangun tembok di sini," tutur Siti, Selasa (25/9/2018).

Agar bisa keluar masuk rumah, Siti dan keluarganya terpaksa melintasi pinggir rumah kakaknya yang berbatasan dengan tembok yang dibangun tetangganya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas