Pengakuan Tersangka: Setelah Mengeroyok Haringga Kami Langsung Ngopi dan Makan
iga tersangka pengeroyok Haringga Sirla (23), yakni Dfa (17), Cepi Gunawan (20) dan Joko Susilo (31) tidak langsung melarikan diri usai melakukan aksi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tiga tersangka pengeroyok Haringga Sirla (23), yakni Dfa (17), Cepi Gunawan (20) dan Joko Susilo (31) tidak langsung melarikan diri usai melakukan aksinya.
Dalam rekonstruksi kasus pengeroyokan yang digelar di halaman parkir dekat pos Gerbang Biru Stadion GBLA, Rabu (26/9/2018), tampak ketiganya langsung menepi ke lokasi tidak jauh dari lokasi pengeroyokan.
"Setelah itu (pengeroyokan) kami langsung ngopi dan makan disini (sekitar 10 meter dari lokasi kejadian)," ujar Dfa pada penyidik yang menggelar rekonstruksi.
Tampak ketiganya duduk setengah melingkar beralaskan rumput kering.
"Ngopi, ngerokok sama makan," ujar Cepi.
Baca: Seorang Bobotoh Berusaha Melerai, Massa Malah Semakin Beringas Mengeroyok Haringga
Seorang penyidik lantas bertanya apakah tidak menyesal setelah mengeroyok Haringga hingga tewas kemudian duduk santai dan minum kopi.
"Kalian tidak merasa bersalah, setelah mukulin orang langsung ngopi, makan-makan," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana yang memimpin jalannya rekonstruksi.
Ketiganya tidak menjawab pertanyaan Yoris dan hanya tertunduk lesu.
Yoris mengatakan rekonstruksi tersebut digelar dengan memperagakan 16 adegan.
Dfa, yang masih belia, menginjak-injak perut korban dengan kaki kanannya sebanyak dua kali.
Di saat bersamaan, Cepi juga menendang punggung korban dua kali.
Kemudian Joko, sempat tidak mengakui memukul atau menendang korban.
Baca: Adang Ali Sempat Pingsan Didorong-dorong Pelaku Pengeroyokan saat Hendak Menolong Haringga
"Saya tidak ikutan memukul," ujar Joko.
Mimik mukanya tampak tertekan dan marah. Ia bahkan terlihat mengancam Dani yang justru melihat Joko menendang korban. Polisi langsung menghardik Joko.
"Kamu enggak ngancam-ngancam Dani segala, saya lihat muka kamu ke Dani," ujar seorang polisi.
Namun, Joko tetap mengelak ia menendang atau memukuli.
Akhirnya, Dani memperagakan adegan Joko memukul dan menendang korban. Kemudian, adegan Joko memukul dan menendang digantikan seorang polisi.