Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Menarik untuk di Saksikan Pada Malam Hari dari Jarak 3 Kilometer

Gunung Merapi saat ini tengah memasuki fase pembentukan kubah baru pascaletusan 2010 silam. Dalam fase ini, sesekali mengeluarkan lava pijar.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Menarik untuk di Saksikan Pada Malam Hari dari Jarak 3 Kilometer
Tribun Manado/Alpen Martinus
lava pijar 

TRIBUNNEWS.COM - Gunung Merapi saat ini tengah memasuki fase pembentukan kubah baru pascaletusan 2010 silam.

Dalam fase ini, sesekali gunung teraktif di dunia ini mengeluarkan lava pijar.

Fenomena keluarnya lava pijar ini pun terlihat jelas saat malam hari.

Bahkan, guguran lava pijar ini sangat menarik jika disaksikan dari kejauhan.

Agus Budi Santoso selaku Kasi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan masyarakat bisa menikmati peristiwa alam tersebut asalkan dari jarak aman yang telah direkomendasikan, yakni lebih dari 3 kilometer.

“Menariknya lava pijar di letusan Merapi yang dulu itu cantik sekali kalau dilihat dari kejauhan, asalkan di jarak aman,” terangnya, Jumat(28/9/2018)

Dia mengatakan jika masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya guguran lava pijar, namun juga harus tetap melakukan kewaspadaan.

Berita Rekomendasi

 Agus mengungkapkan jika lava pijar sendiri merupakan sebutan untuk kubah lava yang menumpuk, yang mana ketika mendapatkan dorongan dari bawah mengalami keruntuhan sedikit demi sedikit.

 “Ketika ada dorongan dan di atas tidak stabil dia runtuh sedikit demi sedikit. Itu biasa terjadi. Sampai dengan saat ini, kubah lava masih berada di tengah-tengah kawah runtuhnya hanya di sekitar kawah,” ungkapnya.

Dia mengatakan, jika runtuhnya batu-batu kubah lava dalam tahap pertumbuhannya sudah terjadi sejak awal pertumbuhannya. Bukan hanya baru-baru ini saja.

“Bukan hanya akhir-akhir ini saja ya. Sudah lama terjadi. Ketika dia sudah tinggi ya otomatis dia bisa jatuh, batu-batunya,” ungkapnya.

 Dia menghimbau agar masyarakat tidak panik dengan hal tersebut, karena hal tersebut tidaklah berbahaya.

 “Masyarakat tidak perlu khawatir, misalnya jatuhnya di bukaan kawah, justru malah bisa jadi tontonan. Cantik sekali kalau malam."

"Itu tidak berbahaya, namun juga harus di daerah yang kita rekomendasikan untuk melihatnya,” katanya. (tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas