7 Atlet Paralayang yang Berada di Hotel Roa Roa saat Terjadi Gempa Palu Belum Diketahui Nasibnya
Bencana gempa bumi di Palu, Sulawesi Selatan mengakibatkan beberapa infrastruktur mengalami kerusakan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Bencana gempa bumi di Palu, Sulawesi Selatan mengakibatkan beberapa infrastruktur mengalami kerusakan.
Salah satunya adalah Hotel Roa Roa yang ada di Palu, Sulawesi Tengah rata dengan tanah pasca gempa, banyak orang diperkirakan masih terjebak, termasuk 7 atlet paralayang.
Kondisi hotel Roa Roa rata dengan tanah pasca gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter (SR), yang mengguncang Sulawesi Tengah pada Jumat, (28/9/2018).
Gempa tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa, kerusakan bangunan dan terjadinya tsunami setinggi 1,5 meter hingga 2 meter.
Hotel Roa Roa berada di kawasan Maesa, Kelurahan Lolu Timur, di Palu, Sulawesi Tengah.
Puluhan tamu yang menginap di hotel tersebut diperkirakan masih terjebak dalam reruntuhan bangunan hotel.
Melalui Twitternya, @Sutopo_PN, Minggu (30/9/2018), diperkirakan terdapat 50 orang di bawah reruntuhan bangunan.
Ia juga menuliskan, tim Basarnas membutuhkan alat berat untuk membantu proses evakuasi.
"Evakuasi korban tertimbun gempa di Hotel Roa-Roa Kota Pqluterus dilakukan Tim SAR Gabungan dikoordinir Basarnas. Diperkiran terdapat 50 orang di bawah reruntuhan bangunan. Alat berat diperlukan untuk evakuasi," tulisnya.
Kepala Pelatih Tim Nasional Paralayang saat Asian Games 2018, Gendon Subandono, menyebutkan ada sebanyak 30 atlet yang sedang bertanding di Palu.
Atlet tersebut mengikuti kejuaraan cross country.
Namun, dari jumlah tersebut terdapat 7 atlet yang belum diketahui keberadaannya hingga hari ini, Minggu (30/9/2018) pagi.
"Kan saya sudah mendata semua yang ada di situ, yang belum ada kabar tinggal 7 orang itu," ucap Gendon.
Ketujuh atlet yang bertanding di Palu tersebut diketahui menginap di hotel Roa Roa.