Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mulai dari Air Bersih hingga Makanan Bayi Dibutuhkan Warga Terdampak Bencana di Sulteng

Dari sejumlah kebutuhan tersebut, ada sebelas kebutuhan mendesak korban terdampak bencana

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Mulai dari Air Bersih hingga Makanan Bayi Dibutuhkan Warga Terdampak Bencana di Sulteng
Tribun Kaltim/Fachmi Rachmans
NAIK KE DARAT - sebuah kapal bea cukai pso pantoloan berada di pelataran kantor dermaga bea cukai pso pantoloan, palu utara, Minggu (30/9). Selain menghancurkan pemukiman warga, tsunami palu juga menenggelamkan sejumlah kapal bea cukai dan beberapa kapal lainnya. (Tribun Kaltim/Fachmi Rachman) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan pemantauan terhadap korban terdampak gempa maupun tsunami yang terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Tengah.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima, pada Minggu (30/9/2018), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, warga terdampak bencana membutuhkan sejumlah jenis kebutuhan.

Baca: Bantah Penjarahan Toko dan SPBU Pascagempa Palu, Mendagri Ungkap Cerita di Baliknya

Dari sejumlah kebutuhan tersebut, ada sebelas kebutuhan mendesak korban terdampak bencana, yaitu Bahan Bakar Minyak, air minum, tenaga medis maupun obat-obatan, tenda terpal dan perlengkapan tidur, tangki air, bahan makanan.

Kemudian alat penerangan, genset, dapur umum, kantong mayat dan kain kafan, makanan bayi dan makanan anak.

Untuk kondisi saat ini, Sutopo menjelaskan, tidak ada penerangan dan ketersediaan air lantaran listrik dan PDAM padam. SPBU pun tak dapat digunakan.

Baca: Musibah Palu-Donggala, BPJS Kesehatan Pastikan Pelayanan Tetap Berjalan

"Jaringan pipa air bersih rusak, sehingga air bersih menjadi kebutuhan yang utama," ucap Sutopo.

Untuk akses jalan, Sutopo menjelaskan saat ini jalur darat Palu-Poso dan Palu-Mamuju sudah dapat dilewati oleh kendaraan.

Berita Rekomendasi

"Penduduk yang berada di bukit-bukit sudah mulai turun dan bergabung ke pos pengungsi,"kata Sutopo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas