Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terinspirasi Patung Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, Simbah 6 Tahun Jadi Manusia Patung

Kebanyakan orang meluangkan waktunya untuk melakukan sesuatu yang disukai, misalnya dengan bercocok tanam, merawat hewan kesayangan, menyanyi, DLL

Editor: Sugiyarto
zoom-in Terinspirasi Patung Monumen Serangan Oemoem 1 Maret,  Simbah  6 Tahun Jadi Manusia Patung
Dok wahyudi
Wahyudi Maryono saat menjadi manusia patung di berbagai acara. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Kebanyakan orang meluangkan waktunya untuk melakukan sesuatu yang disukai, misalnya dengan bercocok tanam, merawat hewan kesayangan, menyanyi, menggambar, dan lain-lain.

Namun sedikit berbeda dengan Wahyudi Maryono.

Warga Balecatur, Gamping, Sleman itu memiliki kesenangan untuk mematung.

Bukan memahat batu sehingga menjadi patung, namun ia berdiam diri sehingga menyerupai patung.

Kegemarannya yang sudah ditekuni selama 6 tahun itu membuatnya dijuluki sebagai manusia patung.

Ia sering tampil dalam berbagai acara seperti Festival Kesenian Yogyakarta, Dieng Culture Festival, dan masih banyak lagi.

Berita Rekomendasi

Awalnya Simbah, sapaan akrabnya terinspirasi dari patung yang ada di Monumen Serangan Oemum 1 Maret.

Ia ingin mengangkat kembali pahlawan nasional yang berjuang di Yogyakarta.

"Saya dan teman-teman punya basic seni. Lalu ya iseng-iseng juga sih.

Kemudian kepikiran untuk menjadi manusia patung itu. Aksi pertama itu di Titik Nol Kilometer, tahun 2012," katanya Minggu (30/9/2018).

Menjadi patung ternyata cukup menyiksa.


Tubuhnya bahkan pegal-pegal usai beraksi.

Untuk mengantisipasi hal itu, ia mengoleskan balsem sebelum memulai pertunjukan yang kini juga menjadi salah satu pekerjaannya.

"Awalnya ya pegel-pegel, capek juga. Kan diam saja, maksimal 15 menitan.

Nanti kalau gerak ya cuma dikit. Kalau yang lain pemanasan saya malah pengenduran.

Nanti kalau sudah tampil malah banyak gerak biar kendor. Biar nggak pegel-pegel sebelum tampil dikasih balsem dulu," lanjutnya.

Tidak ada ritual khusus sebelum tampil.

Ia hanya menyiapkan kostum dan mengecat diri.

Hampir enam tahun setia menekuni manusia patung.

Sempat ada wadah bagi simbah dan teman-teman lain yang tertarik menjadi manusia patung.

Namun lambat laun anggotanya semakin hilang karena berbagai kesibukan. Kini mungkin hanya simbah dan beberapa saja yang masih setia. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas